Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Dharmasraya Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kapuas Masih Kekurangan 50% Tenaga Medis

  • 08 November 2016 - 12:13 WIB

BORNEONEWS, Kapuas - Kabupaten Kapuas masih kekurangan tenaga medis. Dari 214 desa, sekitar 50%, terutama di wilayah terpencil, belum memiliki tenaga kesehatan, termasuk tenaga pendidik. Pemerintah Kabupaten Kapuas menjanjikan pengangkatan tenaga medis  dan guru kontrak, diprioritaskan bagi putra daerah, karena mereka lebih tahu kondisi daerahnya. Selain itu, ada insentif menunggu.

"Kita akan naikan intensif bagi tenaga kontrak baik itu tenaga medis dan tenaga guru di daerah perdesaan, untuk Tenaga Kesehatan Sukarela (TKS) akan dinaikkan statusnya menjadi tenaga kontrak dan insentif akan dibicarakan dengan pihak DPRD pada 2017," kata Bupati Kapuas, Ben Brahim S Bahat kepada pers, Senin (7/11/2016).

Pengangkatan tenaga medis  dan guru kontrak di prioritas putra daerah lanjut Ben, karena mereka yang lebih tauh kondisi daerahnya sendiri.Setidaknya warga setempat sehingga pelayanan kesehatan dan pendidikan lebih baik kepada masyarakat. 

"Status tenaga medis TKS akan dinaikkan menjadi tenaga kontrak untuk ditempatkan di daerah terpencil, terutama pemuda pemudi daerah setempat yang memang lulusan tenaga kesehatan dan pendidik yang belum mendapat pekerjaan," ungkapnya.

Ben Brahim mengakui untuk saat ini pihaknya masih menyusuiakan Upah Minimum Kabupaten(UMK) dengan keuangan daerah apa bila upah yang nantinya di berikan bagi tenaga kesehatan dan tenaga pendidik.Karena progaram-progaram prioritas lain masih ada terutam infrastruktur jalan dan jembatan agar membuka keterisolasian.

"Untuk upah tenaga kontrak baik itu tenaga medis dan pendidik akan di sesuaikan dengan keuangan daerah yang terpenting pelayanan kesehatan dan pendidikan bisa masuk ke desa terpencil."tukasnya.

Afendi, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Kapuas menambahkan, saat ini jumlah tenaga kesehatan di Kapuas 267 orang, yang diangkat menjadi pegawai kontrak pada 2014. Saat ini pihaknya menaikkan status sebagian Puskemas menjadi rawat nginap sehingga memerlukan tenaga kesehatan lebih banyak.

"Memang 50 persen masih kekurangan tenaga medis apalagi ada sebagian puskemas yang dinaikkan statusnya menjadi puskemas rawat nginap, tentu sangat membutuhkan lebih banyak lagi tenaga kesehatan," tutur Afendi.

Setiap tahun kata Apet, sapaan akrab Afendi, Akademi Keperawatan Pemkab Kapuas selalu melahirkan tenaga kesehatan 100 orang, namun saat ini yang menjadi prioritas adalah TKS yang sudah lama bertugas di daerah terpencil menjadi tenaga kontrak.

"Akper Pemkab Kapuas setiap tahun meluluskan tenaga kesehatan sekitar 100 orang tetapi masih belum memenuhi kekurangan 50 persen di daerah terpencil," katanya. (DJEMMY NAPOLEON/N).

Berita Terbaru