Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tiga Kawanan Pembobol ATM Diringkus

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 07 November 2016 - 19:05 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Jajaran Satreskrim Polres Kotawaringin Timur meringkus tiga kawanan pombobol Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di beberapa tempat di daerah ini, Senin (7/11/2016). 

Tiga pelaku tersebut adalah Iwan Syahputra, 30; Ponirin, 29; dan Jeri Nusa Dinandra. Mereka adalah warga Provinsi Lampung. 

"Mereka sengaja datang ke Kotim hanya untuk beraksi membobol ATM," ujar Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan melalui Waka Polres Kompol Bronto Budiono, saat ekspos kasus tersebut di ruang tengah mapolres, Senin (7/11/2016). 

Dalam pembobolan ATM tersebut, mereka melakukan cara dengan nerusak mesinnya, dan sudah berhasil mengambil uang sebesar Rp80 juta. Adapun barang bukti yang berhasil disita aparat adalah uang Rp30 juta hasil dari pembobolan, kartu ATM, mobil yang digunakan untuk beraksi, dan resi transfer. Sedangkan untuk ATM yang dirusak mereka itu semunya ATM milik BRI.

Untuk otak dari pembobolan itu adalah tersangka Iwan. Dia adalah eksekutor yang mengetahui cara membobol ATM tersebut. Sementara untuk Ponirin sebagai sopir mobil, dan Jery hanya sebagai pengawas di depan ATM yang menjadi sasaran mereka. 

Sedangkan pembobolan itu dilakukan pada saat tersangka Iwan datang dari Lampung pada (27/10/2016), dangan tujuan ke sebuah barak di Jl Gunung Merapi, Kecamatan Baamang, yang merupakan rumah dari pelaku Ponirin. Di rumah itu mereka mengatur strategi untuk melakukan pengrusakan ATM.  

Setelah itu, pada (28/10/2016) sekitar pukul 14.00 WIB, keduanya langsung mendatangi ATM di Jl Gatot Subroto. Di tempat itu mereka merusak mesin dan menggasak uang Rp2,5 juta. Selanjutnya mereka beraksi di dua tempat berbeda, yakni di ATM BRI Jl Kapten Mulyono dan ATM BRI Hypermart Sampit. Di dua mesin ATM itu, mereka mengambil uang Rp47 juta. 

"Usai mendapatkan uang yang totalnya Rp57.500.000 tersebut. Mereka langsung pulang ke kediaman Ponirin. Dan tersangka bernama Iwan yang merupakan eksekutor mendapatkan bagian Rp50 juta. Sedangkan Ponirin sebagai sopir mobil hanya Rp7,5 juta," lanjut Bronto.

Setelah pembagian tersebut, Iwan langsung kembali ke Lampung, sedangkan Ponirin masih tinggal di Sampit. 

Sepekan berada di kampung halamannya, rupanya Iwan kembali datang ke Kota Sampit pada Sabtu (5/11/2016). Kali ini ia membawa sang teman yakni Jeri. Pada hari itu juga mereka bertiga kembali beraksi. Dengan sasaran ATM di Jl Kapten Mulyono, di tempat itu dia membobol dan mendapatkan Rp7,5 juta. Setelah itu, mereka kembali beraksi di Jl Gatot Subroto, dan mendapatkan uang Rp7,5 juta.

"Tidak sampai disitu, mereka bertiga kembali beraksi pada Minggu (6/11/2016), dan mendapatkan uang Rp15 juta dengan merusak mesin ATM di Kecamatan Kota Besi," ungkap Bronto. 

Namun dalam aksinya tersebut, polisi sudah melakukan pengintaian. Sehingga pada Senin (7/11/2016) dini hari, aparat meringkus ketiganya di rumah barak milik Ponirin. Tetapi saat itu hanya Jeri yang ditangkap, sedangkan Iwan dan Ponirin kabur. Sehingga dengan terpaksa tembakan pun dilayangkan ke arah kaki mereka.

Sementara Pimpinan Bank BRI Cabang Sampit Tasurun mengatakan, saat ini mereka belum mengetahui persis berapa jumlah kerugian akibat pembobolan ATM oleh tiga tersangka tersebut, karena masih dalam perhitungan. 

"Untuk total kerugian masih kami hitung," kata Tasurun. (M HAMIM/m

Berita Terbaru