BORNEONEWS, Palangka Raya ' Perekonomian Kalimantan Tengah mencatatkan pertumbuhan 6,02% pada triwulan III 2016,  bila dibandingkan triwulan III 2015 (y on y). Kondisi ini meningkat dibanding capaian triwulan II 2016 yang hanya tumbuh  5,72%.

Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pengadaan listrik dan gas yang tumbuh 13,91%, diikuti industri pengolahan 10,14% dan penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh 8,79 %.

'Sumber utama pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2016 ini adalah industri pengolahan sebesar 1,52%, diikuti pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 1,24%, serta pertambangan dan penggalian sebesar 1,02%,' kata Kepala BPS Kalimantan Tengah Hanif Yahya, Senin (7/11/2016).

Sementara untuk struktur perekonomian, didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan (22,44%), industri pengolahan (16,67%), lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan sepeda motor (11,83%). 

Hanif mengemukakan, pertumbuhan ekonomi ini diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp28.865 miliar. Dari sisi produksi, pada triwulan ini hanya administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang mengalami kontraksi. 

Sedangkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan didukung oleh semua komponen, kecuali Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang mengalami kontraksi. Pertumbuhan tertinggi dicapai komponen ekspor yang tumbuh 14,57%.  

Sementara bila dibandingkan triwulan II 2016, ekonomi Kalteng tumbuh 3,20% (q to q). Dari sisi produksi, kondisi ini didorong oleh pertanian, kehutanan, dan perikanan yang tumbuh 8,96%. dan industri pengolahan yang tumbuh 6,63%. Namun pertambangan dan penggalian mengalami kontraksi -5,28%. 

'Perekonomian Kalteng triwulan III-2016 mengalami pertumbuhan tertinggi di regional Kalimantan untuk y on y. Namun untuk pertumbuhan q to q, perekonomian Kalimantan Barat (Kalbar) yang mengalami pertumbuhan tertinggi,' terang Hanif.

Sedangkan jika melihat kondisi perekonomian di regional Kalimantan, pada triwulan III-2016 secara spasial didominasi oleh Kalimantan Timur (Kaltim) sebesar 49,96%. Kalteng memiliki kontribusi sebesar 11,51%. (ROZIKIN/m)