Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Tana Tidung Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ponsel Jadi Barang Langka bagi Siswa SMA di Kuala Pembuang

  • Oleh Parnen
  • 08 November 2016 - 11:00 WIB

BORNEONEWS, Kuala Pembuang - Sejak pemberlakuan aturan pelarangan membawa serta mempergunakan ponsel oleh siswa saat berada di lingkungan sekolah, terutama pada tingkatan SMA di Kuala Pembuang, membuat sebagian besar kalangan siswa SMA beranggapan jika alat telekomunikasi seluler tersebut layaknya seperti barang langka saja.

Meski aturan pelarangan yang diterapkan oleh pihak sekolah SMA itu berjalan, namun masih saja ada siswa yang membandel terhadap aturan itu. Siswa bandel itu tetap memberanikan diri membawa ponsel dari rumah saat mau berangkat sekolah.

'Saya masih belum terbiasa saja kalau tanpa ponsel saat bersekolah. Namun soal penggunaan ponsel di lingkungan sekolah, tidak saya pergunakan saat berlangsungnya jam pelajaran. Karena tidak berani, takut disita guru jika kedapatan. Terpaksa jadinya harus menunggu tibanya waktu atau jam istirahat sekolah. Sebab ponselnya saya taruh di dalam jok motor dan menggunakannya di lokasi parkiran sekolah, sembari menunggu jam istirahat usia,' celutuk seorang siswa SMA laki-laki di salah satu sekolah SMA di Kuala Pembuang, Selasa (8/11/2016).

Namun bagi sebagian besar siswa SMA yang mengerti dan memahami aturan pelarangan soal membawa ponsel dari rumah ke sekolah, terlebih dengan alasan utama takut disita guru, sekarang sudah terbiasa tidak membawa ponsel ke lingkungan sekolah.

'Takut saja kalau itu disita guru atau diomelin orang tua di rumah jika ketahuan melanggar aturan sekolah. Saat akan berangkat ke sekolah, ponsel ya ditinggal saja di rumah. Dan baru bisa digunakan setelah pulang sekolah,' kata Sovia Nazmi, siswi dari SMA Negeri 1 Kuala Pembuang I. 

Senada dengan Sovia Nazmi, Aditia Rahman, siswa dari SMK Negeri 1 Kuala Pembuang I juga mengungkapkan hal serupa.

'Saya sudah diingatkan oleh orang tua di rumah untuk tidak membawa ponsel ke sekolah. Apalagi sampai mempergunakan saat jam pelajaran sekolah berlangsung. Takut kena kena marah kalau ketahuan, terutama dari orang tua. Sebab orang tua saya sangat mendukung aturan tersebut. Seperti barang langka saja di sekolah. Karena hampir seluruhnya siswa di sekolah tak tampak terlihat berani memegang ponsel saat jam sekolah masih berlangsung,' tutur Aditia.

Sementara itu Kepala SMA Negeri 1 Kuala Pembuang I Tuti Sundari mengungkapkan, jika pihak sekolah masih rutin melakukan pengecekan ataupun pengawasan langsung terhadap para siswa mereka. Salah satunya, terkait pelarangan penggunaan ponsel saat berada di lingkungan sekolah.

'Kalau misal siswa dibiarkan bebas menggunakan ponsel di sekolah, akan muncul dampak yang tidak baik untuk siswa yang bersangkutan. Siswa akan menjadi tidak fokus terhadap mata pelajaran yang akan atau mau diajarkan oleh guru karena pandangan siswa akan jauh lebih terfokus ke ponsel ketimbang buku pelajaran,' kata Tuti. (PARNEN/m)

Berita Terbaru