Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Identitas Korban Tewas di Kompleks Kecipir Diketahui

  • Oleh Budi Yulianto
  • 08 November 2016 - 17:05 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Identitas korban tewas di sebuah pondok, Jalan Lewu Tatau VI, Kompleks Perumahan Kecipir, Selasa (8/11/2016) sekitar pukul 12.00 WIB, diketahui. Korban bernama Guwui, 45, warga Jalan Manduhara, Kereng Bangkirai, Palangka Raya.

Ini setelah istri korban, Asniah, 43, datang ke kamar mayat RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, pukul 14.00 WIB. Asniah datang bersama anaknya yang masih pelajar SMP, Andriansyah dan seorang keluarganya.

Begitu masuk ke dalam kamar mayat, tubuh Asniah langsung lemas dan terjatuh sembari diiringi jeritan tangis. Kemudian, keluarganya dan Andri membuka kain penutup tubuh korban. Keduanya lalu memastikan, benar korban merupakan Guwui. Sementara aparat kepolisian dan pihak rumah sakit mencoba menenangkan Asniah.

Sementara itu, seorang warga yang ada di depan kamar mayat, Sihap (28) mengatakan, kedatangannya hanya untuk mengantar Asniah. Mulanya, Asniah datang ke Kompleks Perumahan Kecipir setelah mendapat telephon dari seseorang yang mengabarkan bahwa suaminya pingsan. Asniah juga diminta bergegas datang ke lokasi kejadian.

Begitu sampai, Asniah lebih dulu singgah di tempat warung Sihap, Jalan Lewu Tatau VII atau terletak sekitar 200 meter dari TKP korban ditemukan.

"Ibu ini datang ke warung saya. Terus tanya, katanya ada orang pingsan. Saya jawab, tadi memang dibawa polisi dalam kondisi sudah meninggal dunia," ucap Sihap mengingat perbincangannya bersama istri korban.

Meski mengatakan sudah meninggal dunia, Asniah belum memiliki rasa panik. Sihap kemudian bertanya apa keseharian suaminya. Asniah menjawab sebagai pemasang atap perumahan (bukan sekadar buruh lepas pengangkut semen).

"Karena minta tolong antarkan ke sini (RSUD Doris Sylvanus), jadi saya antar," jelas Sihap.

Disisi lain, Sihap mengatakan, ada seorang tukang bangunan yang berbincang dengannya pascakorban ditemukan. Hasil perbincangan itu menyebutkan bahwa sekitar pukul 09.00 WIB, sang tukang sempat diberitahu korban, jika korban kurang enak badan. Beberapa menit kemudian, korban mengalami muntah-muntah.

"Itu kata temen kerjanya. Tapi gak tau namanya," tutur Sihap.

Penuturan tersebut berbeda dengan apa yang disampaikan para tukang atau kuli bangunan kepada wartawan di TKP. Selain menyebut tidak mengetahui identitasnya dan hanya disapa Pak Cantik, juga disebutkan bahwa korban sebatas buruh lepas pengangkut semen.

Kepala Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya dr Ricka Brillianty, mengatakan, dari hasil pemeriksaan luar, tubuh Guwui tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Hasil ini sama seperti apa yang disampaikan Kanit Identifikasi Polres Palangka Raya Bripka Edi Prianto. (BUDI YULIANTO/m)

Berita Terbaru