Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dua Pelajar Tewas Tenggelam Saat Selfie di Kolam Distanakan

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 08 November 2016 - 16:06 WIB

BORNEONEWS, Lamandau - Peristiwa nahas menimpa Sinta Nur Cahyani (14) dan Iriska Widianika (13). Dua siswi SMPN 2 Bulik tersebut tewas karena tenggelam di Kolam Ikan milik Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Distanakan) Lamandau BPT Saike Lampai, di Desa Bumi Agung, kecamatan Bulik, Senin (7/11/2016) sore. Keduanya meninggal dunia usai asyik berselfie ria bersama tiga teman lainnya setelah merayakan ulang tahun salah satu temannya bernama Tri Wahyuni.

Dari berbagai informasi yang berhasil dihimpun Borneonews, Senin (7/11/2016) sekitar pukul 13.00 WIB, kedua korban bersama lima rekannya makan-makan untuk merayakan hari ulang tahun Tri Wahyuni, di salah satu rumah warga di SKPE. Dua jam kemudian, mereka ke kolam Ikan, yang tak jauh dari perkampungan setempat untuk berselfie ria dengan pemandangan indah kolam dan pesawahan. Mereka ingin mengabadikan momen-momen kebersamaan layaknya remaja pada umumnya.

Namun, beberapa saat setelah sampai di lokasi, sandal yang digunakan Iriska terjatuh ke kolam dengan kedalaman air sekitar 4 meter. Saat itulah musibah yang menyebabkan dua pelajar tersebut meninggal dunia.

Seperti dibeberkan Kapolres Lamandau, AKBP  Johanes P. Siboro, melalui Kasat Reskrim Polres Lamandau, AKP Goy Sutanto, Selasa (8/11/2016) pagi, musibah itu berawal dari jatuhnya sandal Iriska. Iriska lalu meminta bantuan Tri Wahyuni untuk mengambilkan sandal yang terjatuh ke kolam tersebut.

"Saat ingin mengambil sandal, mereka berdua (Iriska dan Tri Wahyuni) tergelincir dan justru tercebur ke kolam tersebut," ungkap Goy Sutanto.

Goy juga menjelaskan, saat tercebur, Tri Wahyuni beruntung karena sempat memegang tepian kolam dan berhasil naik ke atas. Saat yang sama, dua kawan lainnya, Sinta dan Eri Rukma Fatmawati (12) panik dan spontan nyebur ke kolam untuk menolong Iriska. Padahal keduanyapun tidak memiliki kemampuan berenang.

"Sinta dan Eri malah justru ikut tenggelam. Hingga, akhirnya Tri dan teman-temannya berteriak meminta bantuan orang lain," jelasnya.

Kemudan, lanjut dia lagi, mengetahui ada orang yang meminta tolong, seorang warga bernama Ujiono (21) yang tengah mencari burung langsung menghampiri dan menolong dua orang korban tenggelam.

"Eri yang sempat ikut tercebur ke kolam berhasil diselamatkan, namun dalam keadaan lemas dan hampir pingsan. Peristiwa tenggelam itu berlangsung hampir kisaran 10 menit," terangnya.

Kemudian, kata dia lagi, Ujiono dibantu warga lainnya bernama Agus Siswanto (26) membawa  Iriska dan Sinta ke Puskesmas. Tetapi petugas puskesmas menyatakan bahwa keduanya telah meninggal dunia.

"Terhadap korban meninggal, sudah dilakukan visum luar di RSUD Lamandau, Senin (7/11/2016) malam. Dan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan baik benda tumpul dan tajam pada seluruh tubuh korban. Kami pula memastikan bahwa peristiwa maut ini murni merupakan musibah," tegasnya.

Sementara itu, Sutiah, ibu kandung korban selamat, Eri Rukma Fatmawati, saat dibincangi disela-sela menemani anaknya diperiksa di Kantor Satreskrim Lamandau, Selasa (8/11/2016), mengaku, tidak mengetahui anaknya bersama teman-temannya ke kolam untuk berfoto-foto usai merayakan hari ulang tahun Tri Wahyuni.

"Saya gak tau mas. Memang sehari sebelumnya anak saya (Eri) bilang, didisuruh membawa beras satu kaleng susu dan ikan asin untuk dimasak bersama teman-temanya," ucap perempuan yang sehari-harinya bekerja di kebun sawit ini.

Hanya saja, sambungnya, sekitar jam 4 sore ada kabar bahwa dua orang anak tetangga saya meninggal karena tercebur ke kolam. "Saat itu, saya juga tidak mengira jika anak saya ikut tercebur. Hanya, saat dia pulang ke rumah yang saya tahu bajunya sudah basah kuyup," singkatnya pilu. (HENDI NURFALAH/N).

Berita Terbaru