Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Antisipasi Cuaca Ekstrim BPBD Kotawaringin Barat Tebang 51 Pohon

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 08 November 2016 - 15:56 WIB

BORNEONEWS, Kotawaringin Barat - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat bersama Sat Damkar Kobar menebang sedikitnya 51 pohon yang berpotensi membahayakan masyarakat apabila tumbang akibat hujan lebat. Mereka mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrim pada musim hujan ini.

"Sebelumnya kita melakukan inventarisir terlebih dahulu pohon-pohon di tepi jalan yang berpotensi membahayakan pengguna jalan atau menimpa jaringan kabel listrik apabila tumbang," kata Rizki Dian Fachrozi anggota Sat Damkar Kobar, di Jalan Termili, Pangkalan Bun, Selasa (8/11/2016).

Dalam aksi penebangan pohon BPBD Kobar dan Sat Damkar melibatkan sebanyak 25 personil dengan dibekali beberapa unit gergaji mesin (chainsaw). Menurut  Rizki, 51 pohon yang ditebang berada di beberapa titik, seperti di Jalan Paku Negara, Jalan Ratu Mangku, Jalan Pasanah, Jalan Malijo, Bundaran Pancasila, HM Rafi'i, Jalan Delima serta di kawasan lapangan Tarmili Pangkalan Bun.

Untuk tetap menjaga kebersihan hasil tebangan kayu dibuang ke TPA dengan menggunakan armada truk dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kobar. "Kita juga melakukan koordinasi dengan DPU Kobar untuk mengangkut potongan kayu dan ranting ke TPA," terang Rizki.

Ia menambahkan, sebelumnya pihaknya juga telah melakukan kegiatan serupa dengan menebang 31 pohon baik yang sudah mati atau pohon yang rawan tumbang serta membahayakan masyarakat.

Sementara itu, penebangan pohon yang dilakukan diapresiasi warga sekitar, salah satunya Ardi Alfan. Warga Ahmad Wongso itu menilai langkah antisipasi BPBD dan Sat Damkar tepat. Sebab, saat hujan lebat sebelumnya banyak pohon yang bertumbangan dan membahayakan masyarakat. 

Namun ia meminta bahwa penebangan yang dilakukan jangan serampangan karena pohon-pohon tersebut mempunyai fungsi peneduh dan mampu menghijaukan kawasan perkotaan, sehingga jangan sampai penebangan yang dilakukan menghilangkan fungsi dan tujuan dari penanaman pohon tersebut.

"Kita sebagai warga mendukung terhadap kegiatan penebangan pohon yang dinilai rawan tumbang dan membahayakan tetapi penebangan harus memperhatikan estetikanya dan tidak menghilangkan fungsi sebenarnya," harap Ardi. (KOKO SULISTYO/N).

Berita Terbaru