Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Ogan Ilir Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Sebut Tidak Pantas Prostitusi Ada di Kotim

  • Oleh Rafiuddin
  • 10 November 2016 - 21:33 WIB

BORNEONEWS, Sampit -- Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi bertekad menciptakan daerah yang berjuluk Bumi Habaring Hurung itu bernuansa agamis, sehingga tidak pantas lagi sejumlah tempat prostitusi beroperasi.

'Kotim adalah kabupaten yang agamis, banyak berdiri masjid, gereja dan tempat ibadah lainnya. Tidak pantas ada tempat prostitusi,' kata Supian Hadi, Kamis (10/11/2016).

Dia mengaku, pada 2014 Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sudah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai tokoh agama, adat tokoh asyarakat dan tokoh pemuda. Membahas penutupan semua lokalisasi di daerah ini.

Keinginan menutup semua lokalisasi yang masih beroperasi di Kabupaten Kotawaringin Timur ini bukan hanya pemerintah daerah. Penutupan tempat penjaja kenikmatan sudah menjadi program nasional melalui Kementerian Sosial Republik Indonesia, yang menginginkan Indonesia bebas prostitusi.

'Tempat prostitusi di kilometer 12 diberi batas sampai 2017 buka. Saya sebagai bupati malu kalau prostitusi di 12 masih ada selama saya jadi bupati,' tegas bupati dua periode itu.

Dia mengajak semua organisasi keagamaan, kepemudaan dan lembaga swadaya masyarakat untuk bersama-sama menciptakan Kotawaringin Timur bebas prostitusi.

Keberadaan lokalisasi sebagai tempat prostitusi yang dilegalkan pemerintah membuat citra daerah kurang baik. Apalagi di Kotim yang merupakan daerah yang dikenal agamis dengan berbagai tulisan asmaul husna, dan miniatur kubah di mana-mana.

'Bagaimana kita mau menciptakan daerah yang agamis kalau lokalisasi masih ada. Makanya diperiode kedua ini lokalisasi harus tutup semua,' tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kotim Faisal Novendra Cahyanto mengatakan, keberadaan tempat prostitusi rawan menyebarkan virus HIV/AIDS. Apalagi dari data penderita HIV di Kotim terdapat juga penghuni lokalisasi.

Selanjutnya, pasca penutupan lokalisasi di Kabupaten Kotawaringin Barat, dikhawatirkan para PSK di daerah itu kembali broperasi di wilayah Kotim. (RAFIUDIN/*)

Berita Terbaru