BORNEONEWS,  Palangka Raya -- Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Sugianor menyarankan dukungannya terhadap pembangunan 3 drainase utama di Kota setempat oleh Pemkot. Dikatakannya, drainase yang ada saat ini tidak dapat menampung luapan air jika sedang musim hujan. Padahal Kota Palangka Raya adalah ibukota Kalimantan Tengah yang menjadi percontohan bagi kabupaten lain.

"Hanya saja saya titip pesan supaya perencanaannya diatur betul-betul karena ini kan drainase utama dan permanen. Artinya drainase ini akan digunakan dalam waktu yang panjang," ungkap Sugianor saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (10/11/2016).

Apalagi, lanjutnya, ada rencana bahkan dari Presiden Soekarno dahulu bahwa Palangka Raya akan menjadi Ibukota Pemerintahan Indonesia maka segala pembangunan yang dilakukan haruslah untuk jangka panjang.

"Dengan adanya pembangunan oleh Pemko ini supaya masalah banjir yang menjadi langganan di Kota ini. Upaya ini merupakan antisipasi ke depan, bukan hanya untuk 10 tahun tapi lebih panjang lagi," pungkasnya.

Sebelumnya Wakil Wali Kota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio menyebut bahwa pembangunan 3 drainase utama ini rencananya akan dimulai pada Januari 2017 mendatang dan ditenggat waktu pengerjaan selama 8 bulan.

"Jadi pas drainasenya selesai dengan datangnya musim hujan tahun 2017 nanti. Kita harus kerja maksimal, jangan sampai masyarakat mempertanyakan dana pembangunan sebesar Rp10,3 M ini tapi ternyata tidak dapat menampung debit air saat musim hujan," tambahnya.

Mofit juga meminta agar instansi terkait segera memulai sosialisasi kepada masyarakat pada awal Desember 2016 ini.

"Ini juga sebenarnya sudah sangat terlambat, harusnya 3-6 bulan sebelumnya. Jelas ini akan mengakibatkan shock bagi masyarakat yang tanahnya terkena pembangunan," tutupnya. (TP/*)