BORNEONEWS, KAPUAS -- Peserta KB di Kabupaten Kapuas mengalami penurunan secara signifikan. Berdasarkan data 2015 sebanyak 57.213  orang. Dan pada 2016 sebanyak 50.605 orang, atau terjadi pengurangan sebanyak 6.608 orang peserta.

"Penurunan ini akibat masih minimnya tenaga penyuluhan KB di Kapuas serta kualitas sumber daya manusia yang minim. Baik itu dari segi tenaga dan pendidikan." kata Hidayaturrahman, Kapala Bidang Data dan Informasi saat di temui di ruang kerjanya Kamis (10/11).

Memang ada bebarapa faktor penyebab menurunnya peserta KB di Kapuas lanjut Hidayat,cakupan laporan dari setiap desa tersendat akibat kekurangan tenaga penyuluh dengan rasio 214 desa hanya ada 19 tenaga penyuluh,belum lagi sumber daya manusia serta anggaran.

"Idealnya 1 penyuluh 1 desa. Untuk saat ini 1 penyuluh saja harus menengani 1 sampai 11 desa dan itu tidak seimbang serta latar belakang pendidikan juga turut berpengaruh,apa lagi di tambah anggaran yang tidak memadai." ungkapnya.

Akibat pemangkasan anggaran tentu berdampak pada ketersediaan alat-alat kontrasepsi kata Hidayat lagi,walau pun masih tinggi minat masyakat untuk ikut progaram keluarga berencana(KB).Untuk saat ini ada perubahan nomen clatur status 19 penyuluh KB menjadi struktural namun itu belum cukup untuk menjalankan progaram tersebut.

"Sekarang ini kita menjalankan program Upaya Peningkatan Keluarga Sejahtera (UPKS),hanya saja kendala di lapangan masih minimnya sosialisasi ke masyarakat terkait progaram Keluaraga sejahtera." tuturnya. (Djemmy/*)