Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Mojokerto Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Polisi Pastikan Duel Maut Murid SD di Kapuas Seret Tersangka Tunggal

  • Oleh Budi Yulianto
  • 13 November 2016 - 17:57 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kapolsek Pulau Petak, Iptu Haji Warnita menegaskan duel maut bocah SD yang merenggut satu nyawa, terus diproses, dengan tersangka tunggal. Pelaku, NE (13) akan diproses sesuai hukum yang berlaku meskipun kedua belah pihak ada rencananya perdamaian.

"Proses hukum tetap berjalan. Karena ini menghilangkan nyawa seseorang. Nanti persoalan berapa hukumannya ya di persidangan," ucap Haji Warnita kepada Borneonews melalui telepon selular, Minggu (13/11/2016).

Dia menuturkan, pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka. Meski demikian, polisi tetap mengedepankan Undang-undang Perlindungan Anak. Selain itu, Kapolsek juga menegaskan, kasus ini menyeret tersangka tunggal.

"Kita sudah cek TKP, kemudian melakukan penyelidikan dan penyidikan. Tersangka dalam kasus perkelahian anak ini, tunggal," jelasnya.

Kabar beredar jika korban juga disodomi oleh pelaku. Saat ditanya hal ini, Kapolsek menjawab kebenarannya masih belum bisa dipastikan. "Masih belum. Itu kan masih dugaan."

Rencananya, besok, Senin (14/11/2916), kasus ini akan dibeberkan secara gamblang di Polres Kapuas, dipimpin langsung Kapolres Kapuas, AKBP Jukiman Situmorang. "Besok langsung datang ke sana aja ya. Biar jelas," pinta Kapolsek.

Sekedar mengingatkan, korban dalam kasus ini berinisial AH (9), warga Desa Handiwung, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Murid kelas III SD di desanya itu, ditemukan tewas oleh keluarganya dan warga setempat sekitar 50 meter dari toilet sekolahnya, Jumat (11/11/2016) malam. Sedangkan pelaku, yang juga sepupu korban,  murid kelas VI SD yang sama.

Kasus ini bermula dari perkelahian. Penyebabnya, korban mengejek pelaku karena celana bagian belakang pelaku robek. Saat itu, pelaku baru saja keluar dari toilet usai buang air besar.

Pelaku sempat didorong korban hingga terjatuh ke parit. Pelaku berdiri dan membalasnya. Korban juga akhirnya jatuh ke parit. Pelaku langsung mendatangi korban dan menindih korban sambil menekan bagian leher korban ke dalam air. Akibatnya korban meninggal dunia. Setelah kejadian, pelaku menyeret tubuh korban sampai ke daerah rawa-rawa yang jaraknya sekitar 50 meter dari toilet sekolah. (BUDI YULIANTO/N).

Berita Terbaru