Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Wagub Kutuk Pengeboman Gereja di Samarinda

  • Oleh Rafiuddin
  • 14 November 2016 - 14:10 WIB

BORNEONEWS, Kotawaringin Timur - Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Habib H. Said Ismail mengutuk pelaku peledakan bom molotov di depan Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016). Dari empat korban luka, seorang di antaranya, anak kecil, meninggal dunia.

'Saya mengecam pelaku pengeboman tersebut,' kata Habib Said Ismail pada acara sarasehan pembauran kebangsaan untuk memperkokoh persatuan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat se Kabupaten Kotawaringin Timur di Hotel Werra Sampit, Senin (14/11/2016).

Tindakan tersebut jelas bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan nilai-nilai Pancasila. Tindakan tersebut dapat mengusik kerukunan hidup umat beragama dan mengancam kebhinnekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan itu dilakukan oleh oknum.

'Agar diketahui ini adalah pekerjaan oknum. Kalaupun atas nama organisasi, ini pekerjaan organisasi radikalisme yang mungkin ada titipan dari pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa kita,' katanya.

Habib mengatakan, aksi pelemparan bom molotov ini adalah bentuk teror kelompok yang menginginkan terjadinya kekacauan, distabilitas nasional dan disintegrasi bangsa Indonesia. Kelompok ini ingin menciptakan kondisi bahwa negara Indonesia tidak aman, mencekam dan menakutkan.

Dia berharap kejadian seperti itu tidak sampai membuat masyarakat Indonesia, terutama Kalimantan Tengah terpancing. Meski pelaku menganut agama tertentu, namun itu hanya dilakukan oknum, sehingga tidak bisa digeneralisir sebagai tindakan atas nama agama. Sebab, agama apapun menurutnya tidak membenarkan tindakan seperti itu.

'Saya tegaskan agama manapun tidak mengajarkan kekerasan dan aksi terror. Andaikata ada oknum beragama Islam melakukan kejahatan, pencurian dan lainnya, tolong jangan digeneralisir dan jangan menyalahkan agama Islam, tapi salahkan oknumnya,' ucapnya.

Habib menegaskan, bahwa agama Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan dan kejahatan lainnya. Begitu juga agama-agama lain. Sehingga sebagai seorang muslim, dia tidak ingin isu-isu suku, agama, ras menjadi senjata pihak-pihak yang ingin mengacaukan NKRI terkhusus Kalimantan Tengah.

'Siapapun yang mengatakan kekerasan itu atas ajaran Islam, saya akan berdiri paling depan. Saya juga tidak ingin semua agama dihina. Silahkan angkat derajat agama kita, angkat derajat suku kita. Tapi satu, jangan hina agama yang lain,' tegasnya.

Dia berharap, Kalimantan Tengah menjadi daerah percontohan kerukunan antar umat beragama, antar suku dan golongan. Tidak saling menjatuhkan yang berujung pada percahan. (RAFIUDIN/N).

Berita Terbaru