Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Karo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Puluhan Kepsek dan Guru BP Ikuti TOT Narkoba

  • Oleh Rafiuddin
  • 14 November 2016 - 19:10 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kepala sekolah dan guru bimbingan dan konseling (BP) di Kabupaten Kotawaringin Timur mengikuti  Training for Trainer (TOT) . Badan Narkotika Nasional Provinasi (BNNP Kalimantan Tengah  menjadi penyelenggara kegiatan ini.

'Bandar narkotika menyerang para pelajar dan mahasiswa. Khususnya dilingkungan pelajar, adalah kelompok rentan yang perlu kita bentengi. Benteng dari pelajar ini tidak hanya pelajarnya yang perlu, tapi juga gurunya. Guru BP dan kepala sekolah perlu paham permasalahan narkotika itu seperti apa sih,' kata Kepala BNNP Kalimantan Tengah Kombes Pol Sumirat Dwiyanto di Sampit, Senin (14/11/2016).

TOT  yang diikuti puluhan guru BP dan kepala sekolah itu sebagai bentuk antisipasi pencegahan peredaran serta penggunaan Narkoba, khususnya marak di kalangan pelajar.  Melalui TOT, guru bisa melakukan upaya pencegahan dini peredaran narkoba, memutuskan mata rantai peredaran itu sehingga bisa menyelamatkan generasi muda.

Sumirat begitu termotivasi dengan antusiasme para guru dan kepala sekolah di Kotim yang ingin mengetahui bagaimana cara pencegahan dini penyalahgunaan narkotika, khususnya di kalangan pelajar. Sebab, selama ini pelajar yang ketahuan pecandu banyak dikeluarkan dari sekolah, padahal mereka masih bisa diselamatkan guna meraih masa depan yang cerah.

'Pengenalan tentang narkotika dan bahaya serta pemahaman ini perlu sekali disosialisasikan supaya mereka sendiri juga bisa mengabil langkah-langkah di sekolah. Bagaimana langkah antisipasinya. Contoh ada tawaran dari salah seorang guru BP hendak dilatih sendiri. Itu keinginan yang luar biasa. Ini memunculkan kesadaran tinggal kita gabungkan antara kegiatan yang ada di BNNP dan juga kegiatan yang ada di Kotim,' katanya.

Namun dia mengaku, untuk menyelenggarakan lebih banyak kegiatan di daerah-daerah apalagi hingga ke sekolah-sekolah, BNNP mengalami kendala dari segi anggaran. Pada tahun ini, BNNP hanya mendapatkan kucuran dana sebesar Rp6 miliar untuk penanganan narkotika.

Namun dia mengaku selalu siap jika BNK atau para guru melalui Dinas Pendidikan mengundang pihaknya untuk sosialisasi dan memberikan pemahaman tentang narkotika. Sebab, baginya penanganan narkotika ini harus menyasar hingga ke kalangan paling bawah yakni pelajar. Untuk melakukan itu perlu peran serta dan kemampuan penanganan narkotika dari guru BP dan kepala sekolah.

'Inilah hal yang perlu kita perhatikan supaya penyalahgunaan narkotika di Kotim yang katanya nomor satu di Kalteng ini bisa kita tekan. Yang utama lagi jadilah Kalteng bersinar ini, sinarnya mulai dari Sampit, itulah yang kita harapkan,' katanya.

Dia berharap, Dinas pendidkkan lebih meningkatkan pengawasan, menjalin komunikasi, edukasi dan informasi secara terus menerus di lingkungan pendidikan sehingga penyalahgunaan narkotika di tingkat pelajar ini bisa ditekan. (RAFIUDIN/m)

Berita Terbaru