Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Polisi Dalami Dugaan Sodomi Korban Duel Murid SD

  • Oleh Budi Yulianto
  • 14 November 2016 - 18:50 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kapolres Kapuas  AKBP Jukiman Situmorang menegaskan akan melakukan pendalaman terkait dugaan sodomi terhadap korban duel maut murid SD yang terjadi di wilayah hukum Polsek Pulau Petak, persisnya Desa Handiwung, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas, Jumat (11/11/2016).

 "Hasil otopsi belum kita terima. Jadi memang pada saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Kemudian celana yang digunakan melorot," kata Jukiman Situmorang kepada wartawan ketika menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Brimob yang ke-71, di Markas Brimob Polda Kalteng, Tangkiling, Palangka Raya, Senin (14/11/2016).

 "Nah, kami sudah melakukan otopsi di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya. Sehingga nanti dari ahlinya yang menjelaskan. Apakah ada tanda-tanda kekerasan di bagian tubuh lainnya. Sekarang ini yang memang secara nyata, ada penyempitan di bagian pembuluh darah leher korban," jelas mantan Kapolres Palangka Raya ini. 

Untuk membuktikan sejumlah dugaan tersebut, lanjut Jukiman, dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar rekkonstruksi. Juga sekaligus pembuktian apakah pelaku benar-benar tunggal atau lebih dari satu orang.

"Rekonstruksi itu nantinya untuk menyesuaikan keterangan antara saksi, tersangka dan fakta otopsi atau keterangan ahli. Sehingga semuanya akan terang," tutur Jukiman sembari memastikan pelaku sudah ditahan.

Sementara itu Kepala Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya dr Ricky Brillianty mengatakan, dari hasil otopsi, bagian anus korban nampak seperti bentuk corong.

'Tapi kapan dia mendapatkan luka itu saya tidak tahu. Lebih baik tanyakan ke penyidiknya ya,' ucapnya.  

Sekadar mengingatkan, korban dalam kasus ini berinisial AH, 9, warga Desa Handiwung, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas. Dia merupakan murid kelas III SD di desanya. Dia ditemukan tewas oleh keluarganya dan warga setempat sekitar 50 meter dari toilet sekolahnya, Jumat (11/11/2016) malam. Sedangkan pelaku, Ne (13) yang juga sebagai sepupu korban, diketahui sebagai murid kelas VI SD yang sama.

Kasus ini bermula dari perkelahian. Penyebabnya, korban mengejek pelaku karena celana bagian belakang pelaku robek. Pada saat itu, pelaku baru saja keluar dari toilet usai buang air besar.

Pelaku sempat didorong korban hingga terjatuh ke parit. Pelaku berdiri dan membalasnya. Korban juga akhirnya jatuh ke parit. Pelaku langsung mendatangi korban dan menindih korban sambil menekan bagian leher korban ke dalam air. Akibatnya korban meninggal dunia. Setelah kejadian, pelaku menyeret tubuh korban sampai ke daerah rawa-rawa yang jaraknya sekitar 50 meter dari toilet sekolah. (BUDI YULIANTO/m) 

Berita Terbaru