Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kab. Pandeglang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

BLH Sukamara Ambil Sampel Air Sungai Jelai

  • Oleh Norhasanah
  • 16 November 2016 - 08:35 WIB

BORNEONEWS, Sukamara ' Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sukamara kembali mengambil sampel air sungai untuk dikirim ke Unilab  Jakarta sebagai bahan dasar pemeriksaan untuk menganalisa kualitas air Sungai Jelai Kabupaten Sukamara apakah masih layak konsumsi.

Kepala BLH Sukamara, Iwan Miraza mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengambilan sampel air di beberapa titik yang menjadi lokasi sebagai sampel pemeriksaan sejak 14 November 2016

'Beberapa lokasi yang kita ambil sampelnya adalah air pemukiman penduduk dan air yang berada dis ekitar perusahaan sawit.' kata Iwan Miraza, Selasa (15/11/2016).

Lanjutnya setelah pengambilan sampel di beberapa lokasi tersebut, pihaknya langsung mengirim sampel air tersebut agar bisa dianalisa parameter yang belum dianalisa oleh BLH Sukamara.

'Hasilnya bisa dikeluar paling lama satu bulan kedepan, setelah hasil tersebut keluar baru kita kompulasi dengan pemantauan sementer satu kemarin dan kita buat buku laporan bulan pertama tahun berikutnya,' ujar Iwan.

Iwan menuturkan, untuk menjaga kualitas air Sungai Jelai tetap dapat dikonsumsi oleh masyarakat maka pihaknya terus mengontrol indeks polutan di bawah lima persen. Selain itu berdasarkan hasil uji laboraturiun sebelumnya air Sungai Jelai masih terjaga kebersihannya hanya tercemar ringan, dan masih layak konsumsi itu. 

'Kami terus melakukan sosialiasi agar masyarakat tidak membuat sungai itu menjadi tempat sampah, karena jika sungai sudah menjadi tempat sampah maka, akan sulit untuk membuat sungai bersih dan layak konsumsi walau harus dimasak dulu airnya,' jelas Iwan Miraza.

Untuk menjaga agar Sungai Jelai tetap bersih dari sampah, maka pihaknya terus melakukan upaya pemeliharaan secara terus menerus sehingga status air tidak mengalami perubahan atau penurunan kualitas yakni dengan melalukan pembinaan dan pengawasan terhadap sumber-sumber pencemaran yang berpotensi mencemari Sungai Jelai dan Mapam.

'Memang harus ada kerjasama dari masyarakat, pihak swasta serta setiap kegiatan dari dinas atau instansi yang berhubungan dengan DAS dapat berjalan sinergi dengan kegiatan pengelolaan kualitas air,' tukas Iwan MIraza. (MG-13/m)

Berita Terbaru