BORNEONEWS, Kapuas - Kapuas merupakan kabupaten tertua di Kalimantan Tengah, sekaligus pintu gerbang dengan kemajemukan suku, agama, ras dan golongan, harus menjadi kiblat Kebhinekaan bagi Bumi Tambun Bungai. Karena itu, Apel Kebhinekaan Cinta Damai di halaman Mako Polres Kapuas yang dihadiri seluruh eleman masyarakat, menjadi relevan. Pemerintah daerah, tokoh masyarakat,agama dan organisasi pemuda bertekad bulat menjaga toleransi antarumat beragama dalam bingkai Bhineka Tangga Ika dan setia pada Pancasila dan UUD 1945.

"Kami dari Dewan Adat Dayak tetap berkomitmen terus menjaga falsafah Huma Betang sebagai pondasi warisan budaya belum bahadat," kata Talinting R Toepak dari DAD Kapuas, Selasa (15/11/2016).

Ketua MUI Abdul Motaliq mengakui, umat muslim di Kapuas selalu menjaga toleransi antarumat beragama yang sudah terjaga selama ini dengan baik. Kapuas harus menjadi contoh dan panutan bagi daerah lain.

"Kita selalu melakukan koordinasi dengan umat muslim di Kapuas agar jangan sampai terpengaruh dengan isu-isu yang menyesatkan terutama faham Radikal yang berpotensi pada konflik horisontal dan kita berkomitmen untuk terus menjaga keutuhan NKRI dengan menjaga toleransi antar umat beragama di Kabupaten Kapuas."ungkapnya.

Kapolres Kapuas, AKBP Jukiman Situmorang menjelaskan, deklarasi Kebhinekaan ini bertujuan agar seluruh elemen masyarakat bersama-sama mengingatkan janji setianya kepada Pancasila, UUD 1945 dan NKRI dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika, yang semakin hari semakin merosot. Apalagi dengan adanya dugaan penistaan agama oleh Basuki Tahaja Purnama(Ahoc) menimbulkan protes keras dari umat muslim.

"Saya selaku Kapolres Kapuas mengapresiasi kepekaan dan kepedulian seluruh unsur lapisan masyarakat dari 17 kecamatan menghadiri deklarasi Kebhinekaan di Polres Kapuas oleh tokoh masayarakat, Dewan Adat Dayak dan pilar-pilar keagamaan, muslim, kristen, hindu dan budha untuk berkomitmen menjaga situasi kamtibmas di Kapuas akan selalu aman dan kondusif," ungkap AKBP Jukiman Situmorang.

Jangan sampai ada rasa saling melukai tambah mantan Kapolres Kota Palangka Raya ini,harus ada kordinasi serta komunikasi yang baik antar tokoh-tokoh agama sehingga wilayah hukum Polres Kapuas selaku aman tenteram,agar warga masyarakat melakukan aktifitas tidak merasa resah apa lagi kota Kuala Kapuas ini menjadi pintu gerbang masuk untuk Kalteng tentu pihak keamanan selalu melakukan koordinasi yang baik dengan Pemkab Kapuas,tokoh agama,masyakat,dewan ada dan tokoh pemuda untuk sepakat menjaga kerukunan antar umat beragama tanpa memandang perbedaan.

"Kalau ada kordinasi yang baik antar tokoh agama,masyarakat,dewan adat dan pihak kemanan tentu Kabupaten Kapuas akan menjadi Kiblat Kebinekaan bagi daerah-daerah lain dan deklarasi ini sudah di laksanakan disetiap polsek."pungkasnya. (DJEMMY NAPOLEON/N).