BORNEONEWS, Palangka Raya ' Pemilik Jogjacell, Balox mengakui memasang kamera tersembunyi alias Closed Circuit Television (CCTV), di bangunan yang kini menjadi barakan yang dikontrak perempuan muda. Tetapi, kepada polisi ia mengatakan, pemasangan CCTV tersebut ketika barak di Jalan Patimura, Sisingamangaraja, Palangka Raya itu, masih berfungsi sebagai gudang. Dia menyebut tidak mengetahui CCTV itu masih berfungsi atau tidak.

 'Dia (Balox) mengakui memasang CCTV. Namun katanya waktu itu barak masih gudang. Kemudian dia tidak tahu apakah itu masih aktif atau tidak. Dia menyangkal kalau disebut CCTV baru terpasang. Tapi terserah dia. Itu haknya memberikan jawaban atas pertanyaan penyidik. Tinggal nanti pembuktian saja,' kata Kasat Reskrim Polres Palangka Raya, AKP Erwin T H Situmorang mewakili Kapolres Palangka Raya, AKBP Lili Warli kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (15/11/2016).

Erwin menambahkan, kasus tersebut masih terus berjalan. Pihaknya juga masih menunggu pendapat dari ahli apakah bisa berlanjut ke proses hukum atau tersendat. 'Kita tunggu saja nanti ya. Dalam waktu dekat, ahli akan kita mintai pendapatnya,' tutur Erwin.

Sekedar mengingatkan, penghuni barak Patimura, di Jalan Patimura, heboh ketika barak yang mereka sewa terpasang CCTV di bagian kamar. Mereka juga ketakutan karena semua aktivitas yang bersifat pribadi ketahuan. Sebagian penghuni barak lalu melapor ke Polres Palangka Raya.

Kemudian, anggota Identifikasi dan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) mendatangi barak milik Counter Jogjacell, Jumat (4/11/2016). Petugas lalu naik ke atas plafon lewat barak No 5 yang disewa oleh pasangan bertunangan (sekarang sudah sah suami istri) berinisial Ha (21) dan Wa (21). Sesaat kemudian, anggota mengamankan beberapa barang bukti mulai kabel, bekas pecahan kamera dan lain-lain. (BUDI YULIANTO/N).