Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Manokwari Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Virus Mofit

  • Oleh Yohanes S Widada
  • 17 November 2016 - 20:11 WIB

WAKIL Wali Kota Plangka Raya, Mofit Saptono tampaknya baru menyadari potensi daerahnya. Kota Palangka Raya,  ternyata memiliki 59 buah sungai dan 104 buah danau, dengan total luas 513,10 kilometer persegi.

Selama ini, potensi daerah itu mubazir. Bahkan, karena banyak sungai dan danau, selama ini justru terasa sebagai biang keladi musibah. Terutama musibah banjir.

Danau-danau tersebut tersebar di beberapa kecamatan yang ada. Misalnya di kecamatan Bukit Batu, terdapat 45 buah danau. Kecamatan Rakumpit 42 danau, Sebangau 10 danau dan Pahandut 4 danau.

Ini merupakan potensi yang luar biasa. Meski agak terlambat, tetapi ini suatu awal yang baik. Pepatah mengatakan, <>better late than never<>. Terlambat masih lebih baik daripada tidak sama sekali. 

Dan kenyataannya, hampir semua danau dan sungai bisa dimanfaatkan secara optimal. Karena pada dasarnya danau dan sungai itu adalah aset daerah. Potensi alam, adalah sumber daya alam, yang bisa didayagunakan. 

Kesadaran Mofit, mau tidak mau merupakan momentum berubahnya cara pandang masyarakat. Momentum berubahnya perilaku dan budaya. Contoh sederhana, cara pandang tentang sungaipun bisa berubah. Yang semula membuang segala sampah ke sungai, buang air besar di sungai,  kelak tidak boleh lagi.

Danau Hanjalutung, yang semula dibiarkan mubazir, ternyata memiliki daya tarik para peneliti sebagai pusat laboratorium alam. 

Kesadaran Mofit, sudah pasti bisa menjadi virus bagi pejabat daerah lain. Kita berharap, virus Mofit bisa menjangkiti para pejabat daerah lainnya. Bagaimana menginventarisasi aset/potensi daerah untuk didayagunakan.  Danau dan sungai, bisa menjadi pusat perikanan, pusat kegiatan olah raga, pusat kegiatan ilmiah dan terutama pariwisata. 

Sekali lagi, pejabat daerah harus mulai mendayagunakan aset dan potensi alam yang ada.  Karena, dari situlah bisa kita gali sumber pendapatan daerah. Bukan eranya lagi mengandalkan gelontoran dana dari pusat. Kemajuan daerah, sangat tergantung dan diukur oleh kemampuan daerah itu untuk menggali dan mengembangkan  potensinya sendiri. 

Berita Terbaru