BORNEONEWS, Palangka Raya ' Sesosok mayat beridentitas, Baru, 65, ditemukan tewas di sebuah parit, Jalan Tanggaring III, Palangka Raya, Jumat (18/11/2016) sekitar pukul 09.00 WIB.

Warga asal Desa Tumbang Tariak, Kabupaten Gunung Mas itu pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Joni, 36, warga Jalan Wortel, Kelurahan Panarung.

Namun kabar temuan mayat baru diterima aparat kepolisian lebih dari satu jam kemudian. Sejumlah aparat Polsek Pahandut lalu mendatangi korban yang sudah berada di ruang jenazah RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Joni menduga korban tewas akibat mabuk minuman keras.

Menurut Joni, korban sudah tiga hari terakhir tinggal di rumahnya. Alasannya untuk berobat bagian mata yang memar akibat jatuh dari tunggangan motor.

Selama tinggal bersamanya, Joni melihat korban sering menenggak minuman beralkohol. Itu dilakukan ketika malam hari. Namun korban melakukan secara diam-diam atau sekitar 150 meter dari rumahnya.

 'Sering bawa minuman. Tapi tidak tahu minuman jenis apa,' ucap Joni.

Pada Kamis (17/11/2016) sekitar pukul 23.00 WIB, Joni masih melihat korban nongkrong di sekitaran TKP. Kemudian, paginya tanpa disengaja, dia melihat korban tergeletak di parit.

'Saya kemudian memanggil warga. Ternyata sudah meninggal dunia. Beliau ini paman saya dari sepupu dua kali. Tinggalnya berpindah-pindah. Kadang di keluarganya yang satu selama tiga hari, lalu pindah lagi ke keluarga lainnya. Kalau dengan saya sudah tiga hari,' bebernya.

'Pada saat diangkat, memang ada luka di bagian belakang kepala. Tapi saya kira itu akibat terbentur benda keras di parit ketika jatuh. Dugaan saya jatuhnya karena mabok itu,' tuturnya.

Rencananya, korban akan dibawa pulang ke rumahnya. Sementara itu, usia melakukan visum bersama Kepala Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal dr Ricky Brillianty, Kanit Reskrim Polsek Pahandut Ipda Jaka Waluya mengatakan, terdapat luka di bagian belakang kepala dan lecet di punggung korban.

'Kita masih melakukan pendalaman. Mengenai minuman keras, juga masih kita dalami,' ucap Jaka Waluya. (BUDI YULIANTO/m)