Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Dharmasraya Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Warga Sungai Perlu Masih Andalkan Pendapatan Sektor Perikanan Tangkap

  • Oleh Parnen
  • 20 November 2016 - 13:07 WIB

BORNEONEWS, Kuala Pembuang - Mayoritas sebagian besar kalangan warga Desa Sungai Perlu, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan, terutama yang didominasi para kaum laki-laki, saat ini masih menggantungkan perolehan pendapatan mereka dari penjualan hasil tangkapan ikan oleh nelayan setempat.

Sampai saat ini hampir seluruh warga yang menghuni desa Sungai Perlu yang masih merupakan salah satu desa tertinggal di kawasan kota Kuala Pembuang, masih tetap setia menekuni profesinya sebagai nelayan perikanan tangkap. Sementara dari kaum perempuan, terutama para ibu rumah tangga, selebihnya banyak yang sibuk mengurusi rumah tangga mereka.

Menurut Jamharianto, 44, seorang warga Desa Sungai Perlu mengungkapkan, proses penjualan hasil tangkapan melaut seperti ikan yang biasa diperoleh oleh warga desa nelayan mereka, saat ini mengandalkan penjualan langsung ke wilayah Kuala Pembuang sebagai tujuan pemasaran utama. Sisanya dijual kepada penampung dari luar daerah yang datang ke lokasi desa mereka.

'Jika gelombang atau ombak laut di sekitaran perairan Seruyan memungkinkan untuk rencana penjualan hasil tangkapan, maka ikan tangkapan nelayan akan langsung diangkut dari lokasi desa dengan masih mempergunakan alat transportasi sungai seperti kelotok atau perahu. Pengangkutan untuk penjualan tangkapan ikan tersebut itupun juga disesuaikan dengan kemampuan daya angkut dari perahu yang digunakan,' kata Jamharianto, saat bertandang ke Kuala Pembuang, Minggu ( 20/11/2016).  

 Sebenarnya, lanjut Jamharianto, pengangkutan untuk penjualan hasil tangkapan ikan nelayan desanya masih bisa disuplai melalui jalur darat dengan menggunakan kendaraan roda dua. Namun jika menggunakan kendaraan, otomatis jumlah atau banyaknya tangkapan ikan yang ingin dijual hanya bisa diangkut seadanya. Mengingat sekarang, kondisi ruas jalan darat yang tersedia masih belum mendukung kelancaran untuk peningkatan perekonomian warga setempat.

'Jika lewat jalur darat, pastinya pengedara harus melintasi sejumlah sungai yang dikhawatirkan menyulitkan warga untuk menjual hasil tangkapan mereka ke wilayah ibukota kabupaten (Kuala Pembuang),' ujarnya.

Jamharianto menambahkan, seluruh warga yang menghuni Desa Sungai Perlu itu yang didalamnya terdapat lebih dari 30 kepala keluarga (KK) berharap agar pemerintah daerah dapat memberikan perhatian lebih menyangkut kondisi desa mereka sekarang. Salah satunya, dengan mengoptimalkan proses pembangunan akses jalan tembus, mulai dari Desa Sungai Perlu tujuan Kuala Pembuang. Hal itu bertujuan agar warga dapat lebih mudah melakukan aktivitas peningkatan perekonomian mereka.

'Sampai saat ini masih banyak warga desa yang masih mengandalkan alur transportasi berpergian ke Kuala Pembuang, baik untuk menjual hasil tangkapan ataupun pemenuhan penyedian sejumlah barang sembako yang dibutuhkan selama tinggal di lokasi desa,' ungkapnya. (PARNEN/m)

Berita Terbaru