Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

TPA Simpang Lunci Sukamara ke Depan Jadi Sumber Gas Metan

  • Oleh Norhasanah
  • 21 November 2016 - 13:14 WIB

BORNEONEWS, Sukamara ' Sistem penimbunan yang dilakukan dalam proses pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Simpang Lunci akan dirasakan manfaatnya dalam 10 tahun ke depan oleh masyarakat yakni sebagai sumber gas metan.

'Proses pengolahan sampah dilokasi penumpukan akhir akan dilakukan dengan proses penimbunan secara berlapis dan memasang beberapa cerobong yang suatu saat mengeluarkan untuk gas metan' kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sukamara, Iwan Miraza, Senin (21/11/2016).

Proses pengolahan sampah dipenumpukan akhir merupakan sampah yang sudah melewati beberapa proses tahapan pemilahan sehingga sampah yang dibuang kelokasi penumpukan merupakan sampah yang memang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi.

'Sampah yang dibuang kemudian ditumpuk dilokasi ini selanjutnya ditimbun sehingga nantinya berproses secara alami kemudian ditimbun kembali hingga beberapa lapisan, melalui pipa cerobong yang dipasang dan dibuat lubang pori kemudian nantinya gas metan akan keluar,' terang Iwan.

Meski gas metan baru bisa dimanfaatkan sepuluh tahun kedepan namun dengan adanya proses ini maka dapat mengurangi volume sampah yang ditampung oleh TPA Simpang Lunci karena sudah tidak bisa dimanfaatkan agar tidak menjadi limbah yang mengotori lingkungan.

'Adanya proses pengolahan sampah dari tahap pemilahan hingga proses akhir ini selain bernilai ekonomis bagi masyarakat juga berdampak pada masa pakai dan efesiensi TPA karena volume yang semakin berkurang," ucapnya

Sementara ketika disnggung untuk volume sampah yang masuk ke TPA Simpang Lunci, Iwan mengatakan bahwa dalam satu hari ada sebanyak 45 meter kubik sampah yang ditampung oleh TPA Simpang Lunci.

'Artinya sampah-sampah yang ada memang melalui proses pemilihan dari lokasi pertama oleh pemulung, melalui bank sampah dan ada pengeloaan sampah terpadu antar kota hingga kepengelolaan akhir di TPA ini,' tutur Iwan Miraza. (MG-13/N).

Berita Terbaru