Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bangli Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pendirian Politeknik Lamandau juga Mensyaratkan Yayasan harus Miliki Cash Flow

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 21 November 2016 - 15:55 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Pendirian Politeknik Lamandau juga mensyaratkan, Yayasan Lantang Torang selaku lembaga yang ditunjuk Pemerintah Kabupaten Lamandau menaungi Perguruan Tinggi Politeknik Lamandau, harus memiliki cash flow yang sehat. Selain harus melengkapi berkas yang bersifat syarat kelayakan akademik, yayasan juga dipersyaratkan harus memiliki kemampuan finansial saat  mengajukan izin operasional.

"Memang tidak mudah, saat mengusulkan izin operasional ke Dikti kita (Yayasan) harus punya cash flow (dana kas yang berfungsi sebagai dana jaminan). Baik jaminan prodi maupun jaminan untuk segala bentuk operasional perguruan tinggi itu sendiri," kata Ketua Yayasan Lantang Torang, H. Masrun, di Nanga Bulik, Senin (21/11/2016).

Masrun membeberkan, cash flow yang dimaksud antara lain, dana jaminan prodi. Intinya, setiap prodi disyaratkan minimal harus tersedia dana jaminan Rp600 juta. Jadi, dari tiga prodi yang rencananya akan diusulkan yayasan untuk Politeknik Lamandau tersebut harus ada anggaran jaminan prodi minimal Rp1,8 miliar.

Selain itu, kata Masrun, jaminan anggaran yang harus tersedia juga adalah cash flow untuk jaminan operasional pendidikan, baik yang sifatnya operasional sarana dan prasarana (Sapras), gaji dosen, gaji pegawai dan lain-lain. Untuk jaminan biaya operasional pendidikan ini harus ada anggaran setidaknya Rp1,5 miliar. "Artinya, cash flow ideal yang harus tersedia di kas Yayasan itu berkisar Rp3,3 miliar."

Namun begitu, Masrun yang saat ini menjabat Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Lamandau itu juga mengatakan, dari dana jaminan tersebut biaya atau uang kas yang sifatnya benar-benar mengikat saat yayasan secara resmi mengajukan ijin prinsip adalah dana jaminan untuk prodi.

"Kalau untuk jaminan operasional pendidikan itu sifatnya tidak mengikat saat akan mengajukan izin prinsip dan izin operasional, yang betul-betul mengikat itu adalah jaminan prodi. Karena, untuk jaminan operasional itu bisa bertahap," jelasnya.

Cash flow yang ada tersebut, sambung Masrun, masuk dalam salah satu syarat penting yang harus dipenuhi. Karena kondisi finansial Yayasan ini akan menjadi barometer tentang kemampuan amnggaran. Untuk hal itu, pihak Yayasan bermaksud untuk mengkoordinasikan hal tersebut dengan pihak pemkab Lamanda, sehingga dapat dipastikan bahwa pengurusan izin ke Dikti yang rencananya akan dilakukan pada awal tahun depan tidak terkendala persoalan tersebut, tukasnya. (HENDI NURFALAH/N).

Berita Terbaru