Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Harga Emas di Sampit Turun, Saat Tepat untuk Membeli

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 21 November 2016 - 20:45 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Harga emas di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sedang mengalami penurunan, sehingga bagi masyarakat ini saat tepat untuk membeli. Penurunan harga emas mencapai Rp20 ribu per gram. Itu kondisi sangat rendah dibanding dua pekan lalu.

'Dua pekan lalu naiknya cukup signifikan, bahkan ada yang mencapai Rp20 ribu, namun itu hanya di dua jenis emas,' ujar Ian, salah satu pekerja di Toko Berkat Mitra di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Senin (21/11/2016). 

Dari keterangan Ian, naiknya harga emas tersebut terjadi karena adanya pemilihan umum (Pemilu) presiden Amerika Serikat. Karena banyak para investor besar yang beralih membeli emas sebagai aset mereka ketimbang dollar. Hal itu terjadi karena mereka khawtir kurs dollar akan anjlok. Sehingga kondisi tersbeut dimanfaatkan oleh pemasok untuk menaikkan harga. Tak terkecuali di Kota Sampit ini. 

'Itu hanya berlaku pada saat pemilu saja, namun setelah selesai harga kembali turun lagi. Karena kurs dollar ternyata stabil,' ungkap Ian. 

Namun Ian juga tidak dapat memprediksi kapan tunrun naiknya harga emas. Namun dirinya mendapatkan informasi bahwa akan kembali pada saat presiden AS aktif bekerja. 

Sementara untuk harga emas sendiri mengalami penurunan, seperti emas batangan yang sebelumnya  Rp 540 ribu per gram turun menjadi Rp 516 ribu per gram, emas Amerika atau 999 dua pekan lalu Rp 550 per gram kini turun menjadi Rp 530.000 per gram.

Emas putih atau 750 tetap diharga yang sama yakni Rp 470 ribu per gram, emas Singapore atau 700 yang sebelumnya Rp 430 ribu per gram turun jadi Rp 420 per gram, emas 420 atau 375 masih tetap diharga Rp 260 ribu per gram.

Sementara, menurut Ian,  harga emas sekarang ini tidak lantas membuat omzet mereka menurun dan tidak terlalu berpengaruh. Omzet mereka justru meningkat 10% dari biasanya. Hal itu terjadi lantaran harga sawit yang mulai membaik dan membuat penghasilan pekerja dikebun sawit juga meningkat.

Sehingga hal itu berdampak pada penjualan emas, yang mana banyak dari pekerja sawit lebih memilih emas sebagai aset mereka ketimbang menyimpan uang saja.

'Kalau biasanya perbandingan pelanggan yang membeli dan menjual itu imbang, tapi sekarang 60 banding 40, banyak yang membeli dari menjual,' kata Ian. (M. HAMIM/N).

Berita Terbaru