BORNEONEWS, Sampit - Akibat kondisi jalan licin dan tanpa penerangan, sebuah truk menabrak pembatas jembatan hingga masuk sungai di Jalan Tjilik Riwut KM 79, Desa Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu, Kotawaringin Timur (Kotim), Selasa (22/11/2016) dini hari. Truk bernomor polisi KH 8591 FM, bermuatan pupuk itu, dikendarai Sutrisno (36), warga Jalan Sirotomustaqim, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. 

'Saat kejadian, kondisi jalan licin dan gelap, sehingga pengemudi tidak dapat mengendalikan truknya dengan benar, hingga menabrak pembatas jembatan dan masuk ke sungai di daerah tersebut,' ujar Kapolsek Cempaga Hulu, Ipda Rahmat, Selasa (22/11/2016).

Kecelakaan itupun membuat sang sopir mengalami luka di perut, dan luka di beberapa bagian tubuhnya. Saat ini korban dirawat di Puskesmas Desa Pundu. Sementara isi dalam bak truk berupa pupuk langsung berhamburan di sungai tersebut. 

'Truk itu membawa 160 sak pupuk, yang beratnya mencapai delapan ton,' lanjut Rahmat.

Sedangkan kecekaan itu terjadi saat korban membawa pupuk itu dari Kota Sampit menuju Palangka Raya, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Sesampainya di tempat kejadian, kondisi jalan sedang dalam keadaan licin, karena habis diguyur hujan. Hal itupun membuat kendaraan sangat sulit dikendalikan, apalagi di jalan itu juga tidak ada penerangan. 

Akibatnya, truk menabrak pagar pembatas jembatan dan langsung tercebur ke dalam sungai di daerah itu. Hal tersebutpun membuat semua isi dalam truk itu berhamburan dan truk juga sangat sulit untuk dievakuasi. Bahkan hingga berit ini ditulis, truk belum juga diangkat dari sungai. 

'Beruntung tidak ada korban dalam kejadian ini, hanya saja sang sopir mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya, dan sudah dibawa ke puskesmas di Desa Pundu,' ungkap Rahmat

Dengan adanya hal itu, Rahmat menghimbau agar para pengendara baik itu roda dua, empat, dan enam agar selalu berhati-hati saat melintasi jalan pada saat hujan. Karena kondisi jalan licin, sehingga sangat rawan terjadinya kecelakaan. (M. HAMIM/N).