BORNEONEWS, Sampit - Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur belum terima data penyakit mengkhawatirkan sebagai dampak banjir yang melanda Desa Pantai Harapan dan Desa Sungai Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu. Selain berdampak buruk terhadap permukiman, lahan pertanian dan perkebunan, juga berimbas pada kesehatan warga.

'Kami sudah memerintahkan kepala puskesmas di dua desa itu untuk mendata kepala keluarga (KK) terdampak banjir dan kenaikan kasus-kasus penyakit paska banjir. Seperti penyakit kulit, diare, dan ISPA. Tetapi hingga saat ini belum ada laporan yang signifikan peningkatannya,' kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, Faisal Novendra Cahyanto, di Sampit, Selasa (22/11/2016).

Menurutnya, sampai saat ini di tingkat puskesmas masih dibuka posko kesehatan khusus melayani warga terdampak banjir. Petugas dinkes diminta untuk selalu siap siaga dan menyiapkan perbekalan kesehatan guna menangani apabila ada kasus-kasus penyakit sebagai dampak banjir.

'Di puskesmas sampai bidan siap memberikan pelayanan kesehatan. Jadi tidak perlu khawatir, selama di tingkat itu bisa ditangani maka tidak ada perawatan khusus,' ujar dia.

Faisal mengatakan, dinkes sejak mendapat informasi terjadinya banjir terus siaga, serta mengantisipasi dan melakukan pelayanan kesehatan di lokasi banjir dengan berkoordinasi kepada instansi terkait lainnya seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Sebelumnya, banjir menenggelamkan belasan rumah warga di Desa Pantai Harapan dan Sungai Ubar Mandiri. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Pantai Harapan. Anak Sungai Cempaga itu meluap dan menggenangi daerah dataran rendah termasuk akses penghubung jalan dan jembatan. (M. RIFQI/N).