Aplikasi Pilgub (Pemilihan Gubernur) Propinsi Kalimantan Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kasus Rabies di Kabupaten Kotawaringin Barat Meningkat

  • Oleh M Iwanuddin
  • 23 November 2016 - 07:33 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kasus rabies di Kotawaringin Barat meningkat. Ini terlihat dari banyaknya laporan warga kepada Dinas Pertanian dan Peternakan dan Dinas Kesehatan Kotawaringin Barat.

Menurut Kabid Keswan dan Perlintan, Distanak Kotawaringin Barat Haryo Prabowo, pihaknya menangani sedikitnya 17 kasus anjing rabies sepanjang 2016, . Dibandingkan tahun sebelumnya hanya ada sekitar empat kasus anjing rabies yang mereka tangani.

"Cukup banyak laporan dari warga tentang adanya anjing yang terindikasi rabies. Kalau tahun-tahun sebelumnya cuma sedikit," terang Haryo kepada Borneonews, Selasa (22/11/2016).

Haryo menjelaskan, meningkatnya penanganan kasus rabies itu lebih mengarah ke laporan warga. Bukan pada kasus rabies tersebut. Namun ia meyakini kasus rabies cukup tinggi di Kotawaringin Barat. Namun masih banyak masyarakat enggan menyampaikan hal itu ke pihak Kantor Distanak. 

"Kenapa sekarang mereka banyak melapor. Ya karena sudah mengerti tentang bahayanya rabies. Kita putar langsung videonya. Tidak mempan kalau cuma sosialisasi lewat ucapan," ungkap Haryo.

Dengan gencarnya pemutaran video ke warga yang banyak memelihara anjing, membuat mereka sadar akan bahaya yang mengancam mereka. Saat ini jika ada indikasi virus rabies, warga langsung menghubungi pihak dinas untuk segera ditangani.

Bahkan sekarang itu, ada beberapa warga menghubungi kami lebih dulu untuk minta anjing mereka divakisin.Kalau dulu, susahnya minta ampun," ujarnya.

Waspada Rabies di Pangkalan Bun

Distanak Kobar mengingatkan kepada masyarakat, khususnya di Pangkalan Bun, untuk waspada terhadap serangan anjing gila atau rabies. Mengingat masih banyak anjing milik warga Pangkalan Bun yang belum mendapat vaksinasi oleh pihak dinas.

Kabid Keswan dan Perlintan, Distanak Kobar, Haryo Prabowo menegaskan, masih ada warga yang tidak mau menyerahkan anjing mereka untuk divaksin. Padahal vaksin itu sangat penting untuk mencegah virus rabies pada anjing.

Menurutnya, tingkat kesadaran masyarakat di desa jauh lebih baik dibandingkan di kota. 

"Masih banyak anjing dikota yang belum divaksin dan ini sangat berbahaya bagi keselamatan warga. Banyak alasan mereka yang intinya menolak anjing mereka disuntik vaksin.Sekarang orang di desa-desa justru aktif minta divaksin," ujarnya. (M IWANUDDIN/m)


TAGS:

Berita Terbaru