Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Karawang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pungli Terhadap Pengendara di Jalur Pangkalan Bun-Kolam ada 12 Titik

  • Oleh Raden Aryo Wicaksono
  • 24 November 2016 - 12:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pungutan liar (pungli) yang memanfaatkan jalan rusak oleh kelompok warga di jalur poros Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam), Kotawaringin Barat (Kobar), terpantau berada di 12 titik. Pungli terhadap para pengendara mobil maupun sepeda motor itu, umumnya di titik-titik jalan rusak parah. Pemerintah daerah diharapkan segera menangani titik jalan rusak itu agar pungli tersebut bisa segera hilang. 

"Kalau titik jalan rusak itu paling sekitar 10 titik. Tapi punglinya, beberapa hari kemarin saya hitung ada kurang lebih 12 titik. Mereka (pungli) itu lokasinya di titik-titik jalan yang rusak. Kebanyakan pungli berada di kilometer 20 ke atas. Ke arah Kolam," kata anggota Komisi C DPRD Kobar, Bambang Suherman, di Pangkalan Bun, Rabu (23/11). 

Bambang Suherman mengungkapkan, dari hari ke hari jumlah titik pungli yang tersebar di jalan Pangkalan Bun-Kolam semakin bertambah. Seiring bertambahnya titik jalan rusak di jalur itu. Akhir-akhir ini, jumlah pungli yang beroperasi di jalan itu terpantau berada di 12 titik. Lokasi titik pungli itu seluruhnya berada di titik jalan yang mengalami kerusakan cukup parah. 

Anggota legislatif asal daerah pemilihan (dapil) Kolam itu berharap, walaupun tidak atau belum teranggarkan, penanganan titik jalan rusak di jalur darat Pangkalan Bun harus tetap dilakukan. Terutama demi mengurangi menjamurnya pungli yang umumnya memanfaatkan titik jalan rusak sebagai alasan atau modus penarikan pungli. Yakni dengan cara melakukan perbaikan jalan ala kadarnya atau swadaya dan membantu kendaraan yang terjebak di titik jalan rusak. 

"Kalau bisa, titik-titik jalan yang kerusakannya cukup serius itu tetap ditangani. Kalau terlihat ada yang rusak segera ditimbun. Kan bisa berkoordinasi atau bekerjasama dengan perusahaan besar swasta yang ada juga memanfaatkan jalan itu. Atau menggunakan dana perawatan dari proyek yang dikerjakan oleh kontraktor misalnya." 

Semakin banyaknya titik jalan rusak, maupun pungli di jalan itu, menurut Bambang Suherman, sedikit banyak dipengaruhi oleh dibukanya portal pembatasan kendaraan yang sebelumnya terpasang di pintu masuk jalan di daerah Kolam. Sementara, komitmen para pemilik kendaraan angkutan barang bertonase besar yang melintas di jalan itu, yakni membantu penyediaan tanah latrit untuk menimbun titik jalan rusak, sampai sekarang tidak terlihat realisasinya. (RADEN ARIYO/N).

Berita Terbaru