Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Enam Anggota Polisi dan TNI di Kalteng Menderita HIV/AIDS

  • Oleh Budi Yulianto
  • 24 November 2016 - 21:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Enam anggota polisi dan TNI bagian dari 810 penderita Human Immunodeficiency Virus/Acquired Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kalimantan Tengah. Karena itu, masalahnya tidak bisa lagi dianggap remeh. Satu-satunya cara untuk menekan bertambahnya jumlah penderita, dengan sosialisasi. Inilah yang sedang gencar dilakukan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kalimantan Tengah.

Jika Selasa (22/11/2016) digelar di Aula Korem 102 Panju-panjung, kali ini di Aula Polda Kalimantan Tengah, Kamis (24/11/2016). Puluhan polisi plus para PNS Polri mendengarkan dengan serius paparan Sekretaris KPA Kalteng William Katopo. Mulai dari apa itu HIV/Aids, cara penyebarannya, bahayanya hingga siapa saja korbannya.

William Katopo mengatakan, dari 810 orang yang menderita HIV/AIDS, tercatat ada 0,7% Polri/TNI yang menderita. Itu artinya, jika dibulatkan, di jajaran Polda Kalteng ada tiga anggota menderita HIV/Aids dan tiga anggota pula di wilayah Korem 102 Palangka Raya.

Kendati demikian, jumlah ini merupakan paling terkecil dibanding dengan instansi lainnya. Sama halnya dengan tenaga profesional non medis yang menduduki 0,7% penderita HIV/AIDS. Sedangkan tertinggi adalah pekerja wiraswasta yakni 25,9%. Kemudian ibu rumah tangga (IRT) 19,4%. Selanjutnya, karyawan dan lain-lain masing-masing 9,4%.

Beturut-turut, PNS 8,6 %, buruh lepas dan PSK masing-masing 7,2%, ABK atau pelaut 3,6 %, siswa/mahasiswa 2,9%, sopir dan status tidak jelas masing-masing 1,4%. Terakhir petani/peternak/nelayan sebanyak 2,2%.   

'Hari ini akan kita lakukan tes HIV/Aids lagi. Tes ini sukarela. Mudah-mudahan tidak ada (terindikasi HIV/AIDS),' ungkap William.

Menurutnya, sosialisasi merupakan cara yang paling efektif menekan bertambahnya angkat penderita. 'Kami tidak ada jalan lain untuk menghambat jumlah penderita HIV/Aids, kecuali dengan sosialisasi. Kita harus sosialisasikan ke masyarakat termasuk wartawan,' jelasnya

Dia menambahkan, Polda Kalteng merupakan instansi ke-18 di tingkat provinsi Kalteng yang menerima sosialisasi tersebut. Sedangkan di jajaran tenaga pendidik, sudah ada ratusan guru yang menerima penjelasan dari bahayanya virus mematikan itu.

'Kita selalu memberikan informasi kepada pejabat maupun orang tua. Diharapkan pejabat dapat memberikan informasi lagi kepada anak buahnya tentang bahayanya HIV/AIDS. Dan realitas yang sudah ada bahwa penderita itu juga ada orang yang tinggal di daerah pedalaman,' tuturnya. (BUDI YULIANTO/N).

Berita Terbaru