BORNEONEWS, Jakarta - Olympic Centre yang akan menjadi Institute Olahraga Indonesia sepenuhnya diwujudkan sebagai kawasan pembinaan olahraga Indonesia di bawah kendali Kementerian Pemuda dan Olahraga. Mantan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Sakhyan Asmara ditunjuk sebagai Ketua Tim Ad Hoc OC 

Menpora Imam Nahrawi mengemukakan hal tersebut, saat menggelar rapat persiapan pembangunan Institute Olahraga Indonesia, di Cibubur, Jakarta, Kamis (24/11/2016) siang. 

Berdasarkan surat Keputusan Menpora RI Nomor 97 Tahun 2016 tentang pembentukan tim Ad Hoc Olympic Centre yang ditandatangani Menpora Imam Nahrawi per 31 Oktober, selain Sakhyan Asmara, juga ada Sekertaris Yuni Poerwanti, dan tiga anggota lainnya, seperti Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot S Dewa Broto, Pengusaha Francis Wanandi dan mantan atlet Lukman Niode.

Beberapa aspek dasar dibahas detail bersama mulai dari aspek regulasi, penganggaran, penataan kawasan, fasilitas dan infrastruktur, nutrisi hingga sinkronisasi dan penyatuan organ-organ yang ada seperti PPPON, RSON, Satlak Prima dengan cabang-cabang olahraga yang diantarkan oleh Tim Ad Hoc. 

"Ke depan harus ada kelembagaan yang solid, terstruktur, sarana dan prasarana yang baik dengan keuangan yang mandiri," ujar Menpora.

Olympic Centre dibangun adalah untuk efisiensi, efektivitas hingga pemantauan perkembangan atlet yang saat ini tersebar di beberapa tempat. Cabang olahraga diharapkan harus ikut instruksi pemerintah untuk bergabung di Olympic Centre ini apabila tidak mau ikut, dicari yang mau.

"Kami ingin memanfaatkan sarana dan prasarana pemerintah seperti instruksi Presiden terhadap pemanfaatan aset TNI beberapa waktu lalu," ucap Menpora.

Menpora menyebutkan, beberapa kajian dari semua kedeputian olahraga mulai dari pembudayaan dan atlet prestasi harus selesai Desember ini. Dengan begitu, para atlet yang masuk pada awal Desember sudah murni latihan. Pemerintah sebagai pelopor dan penggagas harus betul-betul menyiapkan dalam konteks jangka panjang baik untuk OC maupun kementerian ini."

Menpora berharap semua gedung nantinya dibuat semenarik mungkin dari pengecatan, bentuk gedung, space sponsor dan lain sebagainya. Ia mengambil contoh, Iran Sport Center, yang setiap sudut ada kata-kata motivasi oleh pahlawan mereka sehingga semua bermimpi untuk mengikuti isi dari semangat kata-kata yang ada.

Sebanyak 11 cabang olahraga nantinya akan direlokasi, seperti atletik, angkat besi, panahan, panjat tebing, senam, anggar, taekwondo, karate, tinju, gulat dan judo. Beberapa cabor, seperti angkat besi diusulkan ditempatkan di Gedung Pemudi, Panahan di Lapangan Paskibraka, Taekwondo dan Karate di GOR POPKI, Anggar dan Senam di Gedung Olympic Centre, Panjang Tebing di Halaman Belakang Gedung Pemuda.

"Lalu, Judo dan Gulat di Gedung Olympic Centre lantai II, Gym di Gedung Olympic Centre lantai I, Diklat dan Training Centre di Hall Pemuda Atletik," ujar Sakhyan.

Hadir pula dalam rapat yang akan dilanjutkan kembali ini Kepala RSON Basuki Supartono, Kepala Biro Perencanaan Samsudin, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana PPPON Tarno, Kepala Pusat PPPON Henry Ridwan. (KEMENPORA/ben/N).