BORNEONEWS, Palangka Raya - Masyarakat yang ingin menggunakan kawasan pertamanan Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya, seharusnya terbebas biaya parkir kendaraan bermotor. Namun saat ini masyarakat masih tunduk kepada juru parkir (jukir) liar, sedangkan dan Pemerintah Kota Palangka Raya tidak gencar melakukan razia pengamanan.

Sekretaris Komisi B DPRD Kota Palangka Raya Alfian Batnakanti mengatakan, pemko melalui Satpol PP harusnya lebih keras lagi melakukan razia terhadap juru parkir liar ini. Razia sebulan sekali yang dilakukan Satpol PP tidak diindahkan para  petugas parkir liar ini.

"Setiap malam masih banyak juru parkir liar berkeliaran di Jalan Yos Sudarso. Harusnya melakukan razia jangan sebulan sekali tapi lebih sering dan berkala. Karena keluhan warga tentang ini tidak sedikit," ungkap Alfian kepada Borneo News, Jumat (25/11/2016).

Ia mengatakan hukuman yang dikenakan bagi juru parkir liar juga belum tegas. Para juru parkir masih berani menampakkan diri di area parkir motor masyarakat yang ingin bersantai di kawasan tersebut.

"Ke depan kita harap sanksinya harus lebih sedikit memberikan efek jera. Dengan begitu tentu para jukir liar tak berani lagi melakukan," tambahnya.

Malah jika bisa, lanjutnya, setiap taman yang yang digunakan untuk bersantai warga diberikan spanduk bertuliskan "Bebas Parkir".

Seperti diketahui, saat ini masih banyak warga yang takut jika tidak membayar parkir, motor akan dicuri atau tindakan lainnya.

"Meletakkan motor dengan menggunakan kunci stang cukup aman. Jadi masyarakat jangan takut. Nah ini juga yang jadi kendala selain munculnya jukir liar. Masyarakat juga tidak tegas untuk tidak membayar kepada jukir liar ini," ujarnya.

Kepada masyarakat, politisi Hanura ini mengimbau agar harus berani bertindak tegas menolak membayar kepada juru parkir liar. (TESTI PRISCILLA/m)