Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gubernur: Tak Ada Lagi Putus Sekolah Karena Tidak Ada Dana

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 26 November 2016 - 10:44 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Ribuan siswa mulai tingkat SD hingga SMA, juga guru di Palangka Raya memadati halaman kantor Gubernur Kalteng, Jumat (25/11/2016). Mereka memeringati dua hari bersejarah sekaligus, upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-51 dan hari Guru Nasional tingkat Provinsi Kalteng 2016.

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dalam kesempatan sebagai inspektur upacara, menekankan agar jangan lagi sampai ada anak putus sekolah di Bumi Tambun Bungai Bumi Pancasila ini. Apalagi hanya karena keterbatasan dana orang tua. Gubernur tidak ingin lagi negara tidak bisa hadir dalam memberikan pendidikan bagi  warganya.

'Tidak ada lagi anak putus sekolah karena tidak ada dana, sehingga tidak ada lagi anak yang buta aksara pada generasi kita di Kalteng. Semua pihak terutama kalangan pendidikan harus bisa mengentaskan masalah ini. Untuk daerah pedalaman, program pemberantasan buta aksara terus ditingkatkan,' tandasnya.

Ia pun berharap agar semua pihak mau peduli dengan dunia pendidikan dan peduli dengan warga masyarakat yang belum bisa mengenyam pendidikan dengan layak apalagi belum bisa baca tulis, misalnya dengan pendidikan non formal. Diharapkannya, cara itu cepat membantu menuntaskan buta aksara di Kalteng. 

Ia pun meminta perhatian semua aparatur sipil negara (ASN) terutama lingkup Pemprov Kalteng, agar menguragi anak yang tidak bisa baca. Bahkan kalau bisa, kata Sugianto, menjadi inspirator gemar baca atau berperan akkti mendorong kegiatan baca dan menulis di lingkungan sekitarnya. 'Lewat baca manusia bisa menjelajah dunia,' ungkapnya.

Sementara menyentil hari guru nasional yang diperingati setiap 25 November, Gubernur Sugianto berharap agar sertifikasi yang sudah diberikan kepada para guru diimbangi dengan kualitas diri yang bersangkutan dan kualitas pengajaran yang diberikan kepada anak didik.

'Saya harap sertifikasi berkaitan langsung dengan kompetensi guru. Dibuktikan dengan peningkatan mutu guru dan profesionalisme kinerja guru,' pintanya tegas.

Ia pun meminta agar guru tidak cuma menuntun siswa cerdas dan mengejar kepandaian siswanya dalam pelajaran di sekolah. Tetapi lebih dari itu, menurut Sugianto harus mampu mendidik dalam bidang akhlaq dan etika. 

Tidak hanya kepada Guru, Sugianto juga berpesan kepada tokoh agama dan tokoh adat serta ASN yang hadir untuk membantu aparat penegak hukum untuk bahu-mambahu menekan angka peredaran narkoba. Supaya anak didik di sekolah tidak semakin menjadi sasaran peredaran gelap barang hama perusak generasi penerus bangsa tersebut.

'Didiklah anak kita dengan akhlaq dan etika. Agar selain cerdas tetapi juga berakhlaq mulia. Percuma kalau hanya bisa mengajarkan anak didik pintar tapi tidak berakhlak baik, karena akan menghancurkan negara sendiri. Tapi Insya Allah dengan kepintaran dan kecerdasan yang dimiliki ditambah akhlak yang mulia, negara akan lebih maju dan kuat,"

'Kedua, saya minta guru, tokoh masyarakat, dan lainnya, mari terdepan jaga penyalahgunaan obat-obat terlarang di kalangan siswa,' pungkas dia. (ROZIKIN/*)

Berita Terbaru