Sistem Informasi Pemetaan & Manajemen Pemenangan Pilkada

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Produksi Petani Karet di Sukamara Meningkat Saat Musim Hujan

  • Oleh Norhasanah
  • 28 November 2016 - 19:50 WIB

BORNEONEWS, Sukamara ' Musim hujan membuat produksi karet petani di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah meningkat. Datangnya musim hujan ternyata memberikan berkah. Hasil produksi karet pada musim hujan lebih banyak apabila dibandingkan musim kemarau, yakni selisih sekitar 50 persen.

Ketua Kelompok Tani Karet Limau Kuit, Sukirno mengatakan, musim hujan sekarang ini produksi karet di Limau Kuit, Desa Natai Sedawak, Kecamatan Sukamara, mencapai 150 Kilogram dalam satu kali sadap. Namun hasilnya menurun drastis saat memasuki musim kemarau. Saat itu, kebun karet hanya menghasilkan 70 kilogram.

'Jadi saat ini produksi karet cukup banyak sebab masih musim penghujan, tetapi kerja petani juga harus ekstra agar karet yang diolah tetap bisa berkualitas baik,' kata Ketua Kelompok Tani Karet Limau Kuit, Sukirno, Senin (28/11/2016).

Meskipun hasil karet yang di dapat berlimpah, namun petani mengalami kesulitan karena harus memproses bahan olah karet (bokar) yakni dengan cara pengasapan agar karet yang diolah bisa menjadi karet dengan Kadar Kering Karet (K3) sesuai dengan standar.

'Artinya saat pengolahan karet baik saat musim kemarau mapun musim hujan tidak ada proses perendaman untuk menjaga K3 yang sesuai,' ucapnya.

Ditambahkannnya, umur karet yang dikelola oleh petani Limau Kuit saat ini sudah diatas 6 tahun atau sudah masa produksi sehingga proses penyadapan dilakukan sesuai dengan umur tanaman yakni mencapai lingkaran batang 45 Centimeter.

'Tetapi nantinya produski kareta akan menyesuaikan dengan umur tanaman dimana saat tanaman sudah berumur diatas 20 tahun maka proses penyadapan sudah diambil dari beberapa bagian pohon Sukamara ' Datangnya musim hujan ternyata memberikan berkah bagi petani karet yang ada di Kabupaten Sukamara sebab hasil produksi karet yang dihasilkan pada musim penghujan lebih banyak apabila dibandingkan musim kemarau yakni selisih sekitar 50 persen.

Ketua Kelompok Tani Karet Limau Kuit, Sukirno mengatakan bahwa disaat musim penghujan sekarang ini produksi karet yang dihasilkan dari kebun karet yang ada di Limau Kuit mencapai 150 Kilogram dalam satu kali sadap. Namun hasil tersebut akan menurun dratis saat memasuki musim kemarau dimana karet hanya bisa mengasilkan sebanyak 70 Kilogram saja.

'Jadi saat ini produksi karet cukup banyak sebab masih musim penghujan, tetapi kerja petani juga harus ekstra agar karet yang diolah tetap bisa berkualitas baik,' kata Sukirno, Senin (28/11)

Meskipun hasil karet yang di dapat berlimpah, namun petani mengalami kesulitan karena harus memproses bahan olah karet (bokar) yakni dengan cara pengasapan agar karet yang diolah bisa menjadi karet dengan Kadar Kering Karet (K3) sesuai dengan standar.

'Artinya saat pengolahan karet baik saat musim kemarau mapun musim hujan tidak ada proses perendaman untuk menjaga K3 yang sesuai,' ucapnya.

Ditambahkannnya, umur karet yang dikelola oleh petani Limau Kuit saat ini sudah diatas 6 tahun atau sudah masa produksi sehingga proses penyadapan dilakukan sesuai dengan umur tanaman yakni mencapai lingkaran batang 45 Centimeter.

'Tetapi nantinya produski kareta akan menyesuaikan dengan umur tanaman dimana saat tanaman sudah berumur diatas 20 tahun maka proses penyadapan sudah diambil dari beberapa bagian pohon seperti dahan dan bagian lainnya,' ucap Sukirno. (MG-13/N).

Berita Terbaru