BORNEONEWS, Sampit - Anggota Komisi II DPRD Kotawaringin Timur, Otjim Supriatna menyambut positif keinginan pemerintah kabupaten setempat merelokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Taman Kota Sampit. Meskipun demikian, pemkab juga perlu melihat tingkat pendapatan para PKL  setelah direlokasi. Jangan sampai dengan adanya pemindahan, malah membuat tingkat pendapatan para pedagang menurun drastis.

'Saya setuju saja dengan rencana relokasi PKL Taman Kota karena tempatnya di eks Mentaya cukup bagus,' kata anggota Komisi II DPRD Kotawaringin Timur, Otjim Supriatnadia, di Sampit, Senin (28/11/2016). 

Menurut Otjim, pada dasarnya wacana relokasi bertujuan baik untuk penataan Kota Sampit ke depannya. Terlebih jumlah PKL di kawasan taman Kota diakuinya sudah cukup banyak, sehingga dampaknya muncul kesemerawutan. Namun sebaliknya, keinginan pedagang terkait kekhawatiran menurunnya pendapatan paska relokasi juga penting untuk dipertimbangkan.

'Banyak kasus dimana paska relokasi dagangan PKL malah sepi. Ini yang perlu diantisipasi. Sebab, tujuan relokasi untuk menata PKL agar tidak menjadi masalah kota dan menyediakan tempat yang representatif, bukan malah mematikan usaha mereka,' jelas dia. 

Karena itu, politisi Partai Golkar tersebut meminta Pemkab Kotim melakukan langkah-langkah sosialisasi kepada PKL terkait kejelasan relokasi. Serta upaya-upaya agar kawasan baru yang ditempati PKL nantinya tetap ramai dikunjungi masyarakat yang sudah terbiasa membeli dagangan di tempat lama. 

'Semua pihak terkait harus duduk bersama. Sehingga PKL bersedia direlokasi, dengan jaminan langkah-langkah dari instansi terkait tempat relokasi yang baru tidak mematikan usaha para PKL,' tegas dia. (M. RIFQI/N).