Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Indragiri Hulu Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Kotim: Butuh Dukungan Masyarakat Bangun Infrastruktur Pariwisata

  • Oleh Rafiuddin
  • 28 November 2016 - 18:50 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Bupati Kotawaringin Timur, Supian Hadi menyatakan, pengembangan sektor pariwisata membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat, agar tidak menjadi penghambat, terutama dalam upaya pemerintah membangun infrastruktur penunjang.

'Infrastruktur adalah salah satu pendukung pariwisata. Untuk jalannya pembangunan infrastruktur perlu peran serta dan dukungan masyarakat, seperti pembukaan jalan dan lainnya jika itu mengenai tanah warga,' kata Bupati Kotim, Supian Hadi, Senin (28/11/2016).

Secara khusus, Supian menyindir peran masyarakat dalam pengembangan infrastruktur pendukung pariwisata di Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit. Dalam upaya pengaspalan jalan menuju lokasi wisata pantai andalan masyarakat Kotim itu, ada sebagian warga yang rumahnya mengenai jalan, namun keras tidak mau direlokasi ke tempat baru.

Sikap warga yang tidak mau melepas tanahnya untuk pembuatan jalan tersebut, mengakibatkan proyek pembangunan hingga Rp50 miliar hingga Rp60 miliar gagal dilaksanakan.

Pemerintah bisa saja melaksanakan program pembangunan dengan cara paksa, jika masyarakat juga keras tidak mendukung apa yang sudah direncanakan tersebut. Namun dia enggal melakukan dengan cara-cara seperti, karena dia yakin masyarakat Kotim akan mendukung program pembangunan yang direncanakan, hanya saja perlu koordinasi dari pemerintah kecamatan dan desa.

'Perlu kerjasama, komunikasi yang baik. Jangan sampai nanti pemerintah sudah anggaran miliaran, gara-gara satu orang tidak jadi. Sebenarnya jalan dari muara ke Betang dari 2014 sudah beraspal. Pemerintah bisa menggunakan aturan untuk itu, masyarakat juga tidak bisa tidak melepas. ,' tegasnya.

Supian mengaku, jalan penghubung dari muara simpang tiga Ujung Pandaran ke Betang tersebut akan diaspal pada 2017. Pembangunan itupun bisa jalan dengan syarat masyarakat setempat merelakan tanahnya untuk jalan dan pembuatan fasilitas pendukung pariwisata pinggir pantai itu.

'Desember harus selesai permasalahan pembebasan tanah ini. Ini bukan keinginan saya pribadi, ini bukan proyek mencari simpati, tapi ini murni menata pariwisata untuk kepentingan perekonomian masyarakat,' ujarnya.

Dia menambahkan, meski saat ini dampak pariwisata belum dirasakan langsung oleh masyarakat. Namun 10 tahun hingga 20 tahun ke depan, akan menjadi penggerak perekonomian masyarakat.

'Dampak ekonomisnya pariwisata bisa dinikmati anak cucu kita, dan membuka lapangan kerja anak cucu kita. Efeknya cukup luar biasa, disaat nelayan tidak melaut pariwisata akan menjadi andalan mereka sebagai penggerak perekonomian,' ucap Supian Hadi. (RAFIUDIN/N).

Berita Terbaru