Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kebumen Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jangan Lagi Ada Anak Putus Sekolah di Kotawaringin Timur

  • Oleh M. Rifqi
  • 29 November 2016 - 19:25 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Dengan anggaran pendidikan lebih dari 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) Kotawaringin Timur, seharusnya tak ada lagi anak-anak putus sekolah di daerah ini. Kenyataannya, masih ditemukan anak usia sekolah SD, SMP dan SMA yang tidak mengenyam pendidikan.

Anggota Komisi III DPRD Kotim, Sutik, mengemukakan hal tersebut, di ruang kerjanya, di Sampit, Selasa (29/11/2016).

Masih adanya anak-anak putus sekolah di wilayah Bupati Supian Hadi itu, jelas suatu fenomena memprihatinkan. Apalagi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sudah lama mencanangkan pendidikan gratis. Itu artinya, seharusnya tidak ada lagi anak yang tidak mendapatkan pendidikan formal alias putus sekolah karena faktor kemiskinan orangtua dan mahalnya biaya pendidikan.

'Kami mendukung program Pemkab Kotim menyelenggarakan pendidikan gratis. Kalaupun ternyata dalam praktiknya masih ada sekolah dengan biaya tinggi atau memberlakukan berbagai pungutan, tentu ini menjadi pertanyaan, mengapa bisa seperti itu,' ucap politisi Partai Gerindra itu.

Sutik menyayangkan gerakan Wajib Belajar (Wajar) Dinas Pendidikan Kotim belum optimal mencegah orangtua tidak menyekolahkan anaknya. 'Terus terang kami prihatin mendengar statement pak bupati masih ada anak putus sekolah di Kotim karena biaya tinggi dan orang tua tak mampu menyekolahkan anaknya.' 

Menghindari bertambahnya angka anak putus sekolah, Sutik  mengimbau agar Disdik segera mengecek hal tersebut di lapangan dan melakukan tindakan cepat untuk mengembalikan mereka ke sekolah. Jangan sampai, materi menjadi alasan anak-anak di Kotim tidak bersekolah.

Bupati Kotim, Supian Hadi mengakui faktor biaya tinggi dan ketidakmampuan orang tua menyebabkan angka putus sekolah masih tinggi di daerahnya. Karena itu, dia meminta Disdik mencari solusi agar angka putus sekolah karena biaya pendidikan, bisa diatasi. 

'Saya minta ini menjadi perhatian serius. Angka putus sekolah harus ditekan sekecil mungkin, khususnya pada jenjang pendidikan dasar SD dan SMP,' tegas Bupati Kotim, Supian Hadi. (M. RIFQI/N).

Berita Terbaru