Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Mamuju Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Prostitusi Berkedok Warung Remang Kembali Dibongkar

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 29 November 2016 - 15:31 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Ada 15 buah warung remang-remang di Jl Muhammad Hatta, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali dibongkar paksa oleh petugas gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), TNI, Polri, dan juga kecamatan, Selasa (29/11/2016). 

Eksekusi tersebut dilakukan lantaran pemilik warung mengindahkan teguran untuk membongkar sendiri bangunan ilegal tersebut. 

"Awalnya ada 18 bangunan yang terindikasi, namun pada saat eksekusi sebagian ada yang membongkar aendiri, sehingga hanya sisa 15 bangunan yang kami bongkar," ujar Kasat Pol PP Kotim Rihel, Selasa (29/11/2016). 

Pembongkaran tersebut dilakukan sebagai tindakan dari Satpol PP terhadap para pemilik warung remang itu. Karena selama ini mereka masih menjalankan bisnisnya, walaupun sudah sering dilakukan pbongkaran. 

"Sudah sering kami eksekusi, bahkan sudah tujuh kali dalam kurung tiga tahun terakhir. Namun tetap saja mereka ngeyel dan membangun lagi warung tersebut," ungkap Rihel. 

Rihel menjelaskan, untuk jumlah warung yang sudah di robohkan oleh mereka mencapai 101 buah bangunan. Dimana ada 18 buah pada 2014, 2015 ada 75 buah, dan pada 2016 ini ada 15 buah bangunan diduga digunakan untuk tempat prostitusi. 

"Kami lakukan hal ini agar memberikan efek jera kepada para pemilik warung. Walaupun selama ini masih ada saja yang tetap mengulanginya," kata Rihel. 

Rihel berjanji akan selalu berusaha menghilangkan penyakit masyarakat yang satu ini. Hal itu dilakukan untuk menekan agar tidak ada lagi prostitusi terselubung di daerah tersebut. Selain itu juga menghindari adanya penyebaran HIV/AIDS, yang selama ini banyak warga Kotim terindikasi terkena penyakit yang belum ada obatnya itu. 

"Kalau dibiarkan terus menerus, bukan tidak mungkin salah satu dari pelaku prostitusi terkena HIV/AIDS, sehingga bisa dengan mudah menyebar di kalangan pemakainya. Apalagi mereka sering gonta-ganti pasangan," ucap Rihel. 

Sementara dengan adanya pembongkaran warung remang itu hanya membuat pemilik pasrah tanpa ada perlawanan sedikitpun. 

Sedangkan selama ini, keberadaan warung-warung yang mulai tumbuh subur disekitar jalan Lingkar Selatan Kota Sampit tersebut, memang cukup meresahkan warga. Sebab warung-warung ini diduga kuat dijadikan sebagai tempat prostitusi terselubung. 

Penertiban atau pembongkaran warung dilokasi ini sebenarnya sudah beberapa kali dilakukan, namun para pemilik warung yang tidak memiliki ijin mendirikan bangunan (imb) itu nekat kembali mendirikan bangunan dengan usaha yang sama. Padahal sebelum penindakan pihak satpol juga sudah melayangkan surat pemberitahuan, namun tetap saja mereka tidak menghiraukannya. (M HAMIM/m)

Berita Terbaru