BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Adanya temuan sejumlah dugaan pelanggaran yang dilakukan tim pemenangan dan pasangan calon saat kampanye, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) diminta lebih proaktif.

"Jangan hanya tunggu beritanya muncul di media dan adanya laporan saja, Panwaslu seharusnya proaktif melakukan monitoring," cetus Ketua Banwaslu Provinsi Kalteng, Theophilus Y Anggen di Pangkalan Bun, Selasa (29/11/2016).

Pernyataan Ketua Banwaslu tersebut menyikapi pemberitaan terkait maraknya dugaan pelanggaran dalam kampanye. Diantaranya, keikutsertaan anak-anak dalam kampanye, pemasangan baliho paslon oleh perangkat desa dan dugaan kampanye terselubung dengan 'modus' kegiatan perbaikan jalan.

"Mayoritas dugaan pelanggaran kampanye berasal dari temuan wartawan dan laporan warga. Harusnya Panwaslu lebih sigap," pinta Theophilus.

Ke depan, dia meminta Panwaslu hingga PPL lebih proaktif dan peka terkait adanya pelanggaran saat kampanye maupun tiap tahapan Pilkada. "Koordinasi lintas sektor juga penting," sebutnya.

Sementara itu, Ketua Panwaslu Kabupaten Kobar Triyoyohepie menyatakan sudah melakukan komunikasi dengan tim pemenangan para paslon untuk tidak melakukan pelanggaran saat kampanye.

"Satu persatu sudah ditangani. Jika pelanggaran terus berulang, akan kami kirimkan surat rekomendasi untuk diberikan sanksi kepada yang bersangkutan," bebernya.

Dugaan pelanggaran dengan memanfaatkan perbaikan jalan juga sudah direspon oleh Panwaslu setempat. Pihaknya sudah meminta Panwascam untuk menyurati tim pemenangan maupun Paslon untuk melepas gambar yang terpasang pada alat berat yang digunakan untuk perbaikan jalan.

"Informasinya sudah dilepas. Kalau memang mereka mau melanjutkan kegiatannya silahkan. Tetapi jangan memasang gambar paslon pada alat beratnya," terang Triyoyo. (FAHRUDDIN FITRIYA/*)