Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Magelang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

DPRD Berupaya Penuhi Anggaran Pendidikan dan Kesehatan

  • Oleh M. Rifqi
  • 30 November 2016 - 16:45 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Rimbun menyatakan pihaknya berupaya memenuhi anggaran bidang pendidikan dan kesehatan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2017. Sebab, pendidikan dan kesehatan merupakan urusan wajib pemerintah.

'Untuk bidang pendidikan dan kesehatan, kami berupaya melakukan perbaikan-perbaikan. Karena ternyata masih ada persoalan pendidikan dan kesehatan dasar yang belum terpenuhi, seperti halnya kekurangan tenaga guru dan kesehatan, maupun terbatasnya sarana dan prasarana,' kata Rimbun, saat ditemui di ruang kerjanya, di Sampit, Rabu (30/12/2016). 

Menurutnya alokasi APBD harus mengacu undang-undang. Yakni setiap daerah harus mengalokasikan anggarannya minimal sebesar 10% untuk kesehatan dan minimal 20% bagi pendidikan. Pihaknya tidak ingin minimnya dana yang akan dialokasikan membuat pelayanan kesehatan dan pendidikan, terutama di wilayah pedesaan dan pedalaman mengalami penurunan. 

'Makanya kami di Komisi III sangat menaruh perhatian. Kami berjuang agar anggaran bisa ditingkatkan, tentunya dengan melihat program skala prioritas,' terangnya. 

Pada bidang pendidikan dan kesehatan, lanjut politisi PDI Perjuangan itu, titik beratnya pada pelayanan, dan sarana dan prasarana. Sehingga hal ini yang menjadi pertimbangan pihaknya dalam mencermati program bidang pendidikan dan kesehatan. 

'Pendidikan dan kesehatan itu menyangkut kebutuhan masyarakat secara langsung, makanya kami juga harus cermat dalam membahas anggarannya, agar pelayanan dasar kepada masyarakat bisa terpenuhi,' ujar dia. 

Sekretaris Komisi III DPRD Kotim Hero Harapanno Mandouw, menambahkan dalam pembahasan anggaran bidang pendidikan dan kesehatan pihaknya juga menaruh perhatian terhadap kekurangan tenaga guru dan medis. Pihaknya meminta pemerintah kabupaten (pemkab) bisa melakukan pemerataan sebaran tenaga guru dan medis. 

'Kami tekankan perlu ada target penyelesaian masalah kekurangan tenaga guru dan medis. Jangan sampai sudah bertahun-tahun persoalan ini tidak bisa diatasi,' ucap dia. (M. RIFQI/N).

Berita Terbaru