Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kapuas Hulu Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ratusan Pegawai Badan Pertanahan Nasional Kalteng Dites Urin

  • Oleh Budi Yulianto
  • 01 Desember 2016 - 13:20 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Ratusan pegawai plus pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kalimantan Tengah mendadak dites urin oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalteng, Kamis (1/12/2016). 

Kepala BNN Kalteng Kombes Pol Sumirat Dwiyanto mengatakan, tes di BPN ini untuk pertama kalinya. Hal itu dilakukan setelah ada permintaan dari Kepala BPN Kalteng, Ida Aniyati Frans pada Rabu (30/11/2016) malam, supaya memberikan penyuluhan bahaya narkoba, dilanjutkan pada pengambilan urin.

'Harapan saya, semua ASN (aparatur sipil negara) jauh dari peredaran penyalahgunaan narkotika,' kata Sumirat kepada wartawan.

Sementara itu, Ida mengatakan, penyuluhan dan tes urin itu dilakukan agar seluruh pegawai benar-benar bersih dari narkoba. Di sisi lain, juga menindaklanjuti tertangkapnya Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Seruyan, Yusweleong Tuah oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalteng di halaman parkir Hotel Luwansa, Jalan G Obos, Palangka Raya, Minggu (13/11/2016), pukul 14.30 WIB lalu.

Dalam penangkapan tersebut, polisi mengamankan satu paket sabu seberat 0,36 gram. Sabu ini ditemukan di bagian lipatan kerah bajunya. Selain itu, juga ada satu pipet kaca dan satu buah botol sabun cair yang disimpan dalam mobilnya, Rush KH 1965 TB. 

'Bisa iya, bisa tidak. Tapi sebelumnya saya tanya ke kepala BNN, apa sih ciri-ciri pecandu. Jadi kenapa saya menginginkan pegawai BPN di tes urin Karena saya ingin seluruh pegawai BPN bersih dari narkoba. Kemudian hal itu juga berkaitan dengan tekadnya bapak gubernur dan presiden. Dan kita ASN harus memberi contoh. Paling tidak kepada keluarga,' ungkap Ida. 

Dia menuturkan, tes tersebut akan terus berkelanjutan sampai pada tingkat kabupaten. Untuk saat ini, baru pegawai BPN Kalteng dan sebagian di antaranya pejabat BPN Kota Palangka Raya. 'Totalnya ada 100 pegawai. Semua hadir,' imbuhnya. 

Jika dari jumlah tersebut ada yang ditemukan positif, Ida menegaskan pasti akan diberikan sanksi sesuai besar kecilnya pegawai yang terlibat. 'Kalau ancaman terberat ya dipecat,' tandasnya. 

'Untuk hasilnya belum kita ketahui. Ini masih dalam proses,' timpal Sumirat. (BUDI YULIANTO/m)

Berita Terbaru