BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Warga delapan desa di Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah meminta tanah mereka yang diduduki perusahaan dikembalikan. NURANI dalam kampanye berjanji mewujudkan pembangunan berkeadilan di Arut Utara.

"Kami berharap nantinya tanah kami yang selama ini diduduki oleh pihak perusahaan kelapa sawit agar dapat dikembalikan kepada masyarakat," kata perwakilan warga dari Desa Sambi, Pendeta Markus, saat kampanye tatap muka dan dialogis calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Barat 2017-2022, yang dihadiri calon Bupati Kobar nomor urut 3, Hj. Nurhidayah dan Tim Pemenangan Pasangan Hj. Nurhidayah-Ahmadi Riansyah (NURANI) di Kecamatan Aruta, di lapangan Volly  Desa Penyombaan, Jumat (2/12/2016).

Selain itu, dalam kampanye terbatas yang dihadiri hampir 500 warga itu mereka juga meminta agar persoalan infrastruktur yang membelit Kecamatan Arut Utara seperti jalan desa serta energi listrik dapat diatasi. Selama ini, kata Markus, terjadi ketimpangan pembangunan antara satu kecamatan dengan kecamatan lain. 

"Untuk itu kami meminta agar pemerintah ke depan dapat memberikan kue pembangunan yang adil dan merata," imbuh Pendeta Markus.

Sementara itu, H. Ruslan AS, Penanggungjawab pemenangan pasangan NURANI, mengatakan, pihaknya siap melaksanakan pembangunan secara adil dan merata di 17 desa di Kecamatan Arut Utara.

H. Ruslan juga menegaskan, NURANI akan melakukan percepatan dalam mengatasi masalah listrik di Arut Utara dengan mempercepat pembangunan PLTU di Bumi Harjo. "Insya Allah tahun 2018 Kecamatan Pangkut sudah bisa menikmati listrik."

Dengan melihat potensi pertambangan di Kecamatan Arut Utara, dalam rencana jangka panjang, akan dibangun sepanjang 1.800 kilometer rel kereta. Nantinya hal itu, akan memudahkan mengangkut hasil tambang masyarakat yang bertujuan untuk menambah pendapatan per kapita warga Arut Utara.

Dalam Kampanye terbatas tersebut warga delapan desa memberikan pernyataan sikap mendukung pasangan NURANI dalam memenangkan Pilkada Kotawaringin Barat 2017, pada 15 Februari 2017. Delapan desa itu, Penyombaan, Riam, Panahan, Pandau, Kerabu, Sungai Da'u, Gandis dan Desa Sambi. (KOKO SULISTYO/N).