Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Demak Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sejumlah Lahan Pertanian Padi di Kuala Pembuang Terendam Air Hujan

  • Oleh Parnen
  • 04 Desember 2016 - 16:25 WIB

BORNEONEWS, Kuala Pembuang - Makin meningginya intensitas  hujan di Kota Kuala Pembuang dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir ini, membuat sejumlah kawasan lahan pertanian padi  di Kecamatan Seruyan Hilir, direndami air hujan dengan ketinggian air hingga selutut orang dewasa. 

Seorang petani padi asal Desa Persil Raya Kecamatan Seruyan Hilir, Nini Echa, mengungkapkan, terendamnya lahan pertanian miliknya membuat aktivitas bertani tak bisa berjalan lancar. 

'Seluas kurang lebih tiga hektar lahan kami sekarang hampir seluruhnya terendam genangan air hujan. Lahan milik petani lainnya pun juga mengalami kondisi serupa,' kata Nini Echa di desanya, Minggu (4/12/2016).

Guna mensiasati semakin bertambahnya genangan air hujan pada lahan pertanian mereka, lanjutnya, mereka harus memanfaatkan saluran irigasi yang masih berfungsi guna bisa mengeluarkan atau mengurangi genangan air. Namun upaya itu dinilai kurang maksimal. Karena intensitas arus air sungai yang terdapat disekitar lokasi persawahan juga cukup deras saat pasang yang ikutan merembes masuk kelahan pertanian mereka. Maka untuk sementara waktu kadang terpaksa dilakukan penutupan tutup pintu saluran pengeluaran air pada lahan pertanian.

 Karena sering turun hujan, beruntung kebanyakan petani sudah jauh-jauh hari menerapkan upaya antisifasi dimusim penghujan seperti sekarang. Upaya antisipasi itu, salah satunya, dengan tidak melakukan penanaman atau penaburan bibit padi terlebih dahulu. Sebelum air hujan yang menggenangi lahan berangsur surut.

'Kemarin kita sengaja tidak melakukan penaburan bibit padi di lokasi karena mengingat pengalaman tahun sebelumnya saat musim penghujan tiba. Kalau kemarin dilakukan penaburan bibit padi, maka kemungkinan besar banyak yang mati atau tidak tumbuh dengan subur,' ujarnya.

 Untuk sementara waktu ini, tambah Nini Echa, petani hanya bisa menunggu intensitas genangan air hujan pada lahan pertanian menyurut, sambil membersihkan rerumputan liar pada lahan pertanian. 

'Kalau dalam tiga hari berturut-turut cuaca panas atau tidak turun hujan, maka lahan pertanian bisa segera di gunakan untuk kegiatan bertani seperti biasanya. Karena air yang menggenang sudah menyurut,' ungkapnya.

Ia berharap masalah terendamnya lahan pertanian di lokasi pertanian mereka dan sekitarnya, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Seruyan bisa kembali melakukan pengambilan langkah pencegahan agar jangan sampai lokasi pertanian padi terendam air yang cukup lama. Sehingga kondisi tersebut tidak cukup mengganggu petani dalam menjalankan aktivitasnya dan tidak terusan terulang. (PARNEN/m)

Berita Terbaru