Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sumbawa Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sugianto: PAD Kalteng Untuk Tingkatkan Anggaran Pendidikan

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 04 Desember 2016 - 19:15 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Anggaran Pendidikan di Kalteng masih harus terus ditingkatkan. Saat ini belum memadai dilhat dari persentase yang ditentukan menurut undang-undang sebesar 20% dil uar gaji tenaga kependidikan. Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengatakan, ia bertekad meningkatkan terus meningkatkan porsi anggaran tersebut.

Sebab peningkatan anggaran pendidikan berarti juga perhatian lebih kepada peningkatan sumber daya manusia (SDM) masyarakat Kalteng. Dengan demikian, juga akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Caranya, ia ingin mendongkrak menargetkan penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) dari sumber daya alam (SDA).

'Banyak SDA melimpah harusnya membantu masyarakatnya sejahtera termasuk bidang pendidikan. Saya ingin dapat PAD besar, nanti akan mudah saja membantu meningkatkan mutu pendidikan, baik kualitas sarana maupun prasarana termasuk membangun sekolah, gedung tinggi untuk perkuliahan, pengembangan SDM tenaga pengajar, dan sebagainya,' kata Sugianto.

Dengan menyasar peningkatan pendidikan, pengentasan masalah pengangguran dan kemiskinan akan lebih terbantu. Ia tahu target yang dibayangkannya dan penuntasan masalah yang dihadapi tidak gampang. Tapi dengan ketuluan keikhlasan dan dukungan masyarakat, ia yakin hambatan itu akan menjadi lebih kecil.

Untuk diketahui, IPM di Kalteng pada 2015 mencapai 68,53. Angka ini meningkat sebesar 0,76 poin dibandingkan dengan IPM pada 2014 yang sebesar 67,77%. Berdasarkan data capaian indikator Makro Provinsi Kalteng, laju pertumbuhan ekonomi pada 2016 (triwulan II) sebesar 5,72% (masih di atas rata-rata nasional yang sebesar 5,18%). Data angka kemiskinan Kalteng per Maret 2016 sebesar 5,66% (masih di bawah rata-rata nasional di angka 10,86%).

Hal ini jika dikorelasikan dengan data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 4,82% pada Agustus 2016. Namun penduduk bekerja yang berpendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu 564.695 orang (45,24%). Penyerapan tenaga kerja dari lulusan SMA/SMK sebanyak 290.159 orang (23,25%). Penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi perguruan tinggi (Diploma/Universitas) hanya sebanyak 142.258 orang (11,40%). 

Dengan demikian, diharapkan ketika peningkatan pendidikan penduduk semakin meningkat akan mengubah perekonomian segera membaik.

'Sejalan dengan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, dengan peningkatan pendidikan tentu akan membantu pengentasan dalam jangka panjang,' katanya. (ROZIKIN/m)

Berita Terbaru