BORNEONEWS, Palangka Raya - Akhirnya terungkap apa alasan Marvel Amino Ngabut, 34, hendak menyelundupkan empat paket sabu seberat 0,7 gram kepada Fernando alias Ando, 32, yang menghuni Rumah Tahanan Kelas II A Palangka Raya pada Kamis (1/12/2016) sekitar pukul 11.00 WIB lalu.

Direktur Reserse Narkoba Polda Kalteng Kombes Pol Akhmad Shaury melalui Wadir AKBP Arief Fadlani mengatakan, Marvel mengaku pengiriman sabu tanpa sepengetahuan Fernando itu sebagai ucapan terimakasih lantaran Fernando telah memberikan nomor ponsel jaringan pengedar sabu kepadanya.

Sedangkan uang Rp 1,450 juta yang ditemukan dalam amplop merupakan permintaan Fernando karena hendak meminjam. "Katanya sebagai ucapan terimakasih. Sehingga si Marvel bisa membeli sabu," ucap Arief Fadlani kepada wartawan, Senin (5/12/2016).

Sementara dalam hasil pengembangan kasus itu tidak ada tangkapan tersangka baru. Polisi sudah berupaya mencari penjual sabu ke Marvel, berinisial Yp tapi masih belum tertangkap. Di sisi lain, Fernando termasuk istrinya, Kristalia, mengaku tidak tahu menahu dengan sabu tersebut.

"Kristalia dan Fernando mengaku tidak tahu dengan barang (sabu) itu. Jadi keduanya untuk sementara sebagai saksi," ungkap Fadlani.

Dia menambahkan, untuk Marvel, dia masih sebatas pemakai. Sedangkan membeli sabu dari Yp diakuinya baru sekali. Marvel mulai mengkonsumsi sejak 2009. "Tapi tidak nentu. Kadang cuma tiga bulan sekali. Kadang bisa satu tahun," aku Marvel.

Sekadar mengingatkan, pada Kamis (1/12/2016) lalu, sipir perempuan yang bertugas di pintu utama pengamanan Rutan Kelas II A Palangka Raya, membongkar upaya penyelundupan sabu. Saat itu sabu ditemukan dari amplop yang berada pada bawaan Kristalia.

Tapi Kristalia mengaku itu barang titipan Marvel. Kristalia menyebut tidak tahu bahwa isinya ada sabu. Rencananya, Kristalia dan Marvel hendak membesuk Fernando. Sabu itu pula diakui Marvel akan diberikan kepada Fernando. Namun Fernando tidak tahu akan sabu tersebut. (BUDI YULIANTO/m)