Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Wakatobi Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

11 Orangutan Dilepasliarkan ke Taman Nasional Katingan

  • Oleh Roni Sahala
  • 06 Desember 2016 - 18:42 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Sebanyak 11 Orangutan Kalimantan yang telah menjalani program reintroduksi dikembalikan ke habitat aslinya di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, Selasa (6/12/2016). Pelepasliaran orangutan ini untuk yang ketiga kalinya.

CEO Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF), Jamartin Sihite, mengatakan, 11 orangutan yang dilepasliarkan ke Taman Nasional Katingan itu, terdiri dari 7 betina dan 4 jantan. Tim akan membawa orangutan dari Nyaru Menteng langsung ke TNBBBR, yang letaknya 10 jam perjalanan melalui jalur darat dan sungai.

'11 orangutan itu akan dilepaskan dalam dua kloter pemberangkatan, yaitu tanggal 6 dan 8 Desember 2016. Pelepasliaran ini juga untuk memperingati Hari Konservasi Margawatwa Sedunia (World Wildlife Conservation Day) yang jatuh pada 4 Desember,' kata Jamartin di Nyaru Menteng, Palangka Raya.

Pelepasliaran orangutan ke TNBBBR ini sudah untuk yang ketiga kalinya pada tahun 2016. Diharapkan dengan langkah itu dapat menambah populasi orangutan eks-rehabiltasi di taman nasional itu.

Kata Jamartin, BOSF menargetkan dapat melepasliarkan 250 orangutan kembali ke habitat alami mereka sampai akhir tahun ini. Dalam upaya itu mereka bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah.

'Kita berpacu dengan waktu. Yayasan BOS di tahun ini saja sudah menerima 27 orangutan masuk ke pusat rehabilitasi kami di Nyaru Menteng, sementara jumlah yang dilepasliarkan dalam kurun waktu yang sama, 41 orangutan,' kata Jamartin Sihite.

Pertempuran Melawan Kepunahan

Menurut Jamartin, upaya yang mereka lakukan saat ini bisa dikatakan sebagai pertempuran untuk menghindarkan orangutan dari kepunahan. Tegas dia, upaya konservasi harus menang, dan satu-satunya cara untuk itu yakni melalui kerja sama dengan semua pemangku kepentingan di semua lini.

'Jika kondisinya tidak berubah, kapan kita bisa benar-benar menyelamatkan populasi dan habitat orangutan Ini pertempuran kita bersama. Kita tidak boleh kalah dan membiarkan orangutan punah,' tukas Jamartin.

Bupati Katingan Ahmad Yantenglie menunjukkan dukungan penuh atas upaya ini. Dia pun mengucapkan komitmennya untuk ikut menjaga TNBBBR dari hal yang dapat merusak.

'Sebagai kawasan konservasi yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, TNBBBR merupakan wilayah hutan yang sangat kaya, dan kita wajib menjaga kondisi ini,' disampaikannya melalui release.

Kepala BKSDA Kalteng Nandang Prihadi menyampaikan dukungannya dalam upaya ini. Tegas dia, kita saat ini tidak perlu menanti status konservasi orangutan di Kalimantan berubah menjadi 'sangat terancam punah' dulu, baru bergerak lebih aktif.

'Namun kondisi saat ini memang telah sangat mendesak, dan upaya kita bersama untuk menjamin orangutan yang di pusat rehabilitasi bisa dilepasliarkan kembali, sekaligus menjaga agar populasi liar yang masih ada di habitatnya terlindungi,' ungkap dia. 

Koordinator Divisi Komunikasi dan Edukasi Nyaru Menteng Monterado Fridman menjelaskan, TNBBBR merupakan lokasi pelepasliaran kedua di Kalimantan Tengah yang menampung orangutan rehabilitasi dari Nyaru Menteng. Sebelumnya, lokasi pelepasliaran dikonsentrasikan di Hutan Lindung Bukit Batikap di Kabupaten Murung Raya.

Taman Nasional ini, terutama Bukit Raya yang terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Katingan dinilai sangat memenuhi syarat sebagai tempat pelepasliaran orangutan rehabilitasi. Hal itu karena bentang alamnya berada di ketinggian di bawah 900 meter dpl.

Kemudian memiliki stok tumbuhan pakan alami yang cukup, tidak ada atau sangat sedikit populasi orangutan liar di wilayah tersebut, dan aman dari kemungkinan eksploitasi di masa depan. (RONI SAHALA/N).

Berita Terbaru