BORNEONEWS,  Aceh -- Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12/2016) pagi subuh tadi diguncang gempa berkekuatan 6,5 skala ritcher (SR). Rumah, pertokoan, masjid, dan bangunan lain banyak yang roboh, hancur dan retak-retak. 

 Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa 6,5 Skala Richter itu berpusat di darat pada kedalaman 15 kilometer di titik 5,25 Lintang Utara dan 96,24 Bujur Timur, 106 kilometer tenggara Kota Banda Aceh.

Informasi terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, korban meninggal terus bertambah. Saat ini sudah tercatat 25 orang meninggal dunia dan ratusan orang menderita luka-luka.

Korban  luka-luka tersebut dievakuasi ke Rumah Sakit Teungku Chik di Tiro di Kabupaten Pidie Jaya.  Rumah sakit yang ada di Kota Pidie tersebut kini sudah tak sanggup menampung korban luka. 

Karena rumah sakit di Pidie Jaya itu sudah tidak mampu lagi menampung pasien, maka pasien yang membutuhkan perawatan terpaksa dikasih pertolongan di lantai di lorong-lorong luar bangsal.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie Murthala menyebutkan, "Rumah sakit di Kota Sigli, Kabupaten Pidie, dipenuhi oleh warga yang membutuhkan bantuan medis. Warga yang terluka terus berdatangan, diperkirakan mencapai ratusan warga yang dirawat di rumah sakit Chik di Tiro Pidie," katanya.

Diperkirakan temuan korban meninggal akan terus bertambah.   Terutama yang  tertimbun reruntuhan maupun yang ada di pinggir kota. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah menyampaikan dukacita akibat bencana ini. Dia memerintahkan seluruh aparat untuk bergerak ke lokasi. Termasuk kapal-kapal TNI AL diberangkatkan untuk mengantar bantuan logistik.   "Tadi pagi saya sudah mendapatkan laporan, saya perintahkan seluruh aparat untuk bergerak sesuai otoritasnya," kata Jokowi di Istana Negara. (*)