Aplikasi Pilgub (Pemilihan Gubernur) Propinsi Kalimantan Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kelompok Bahan Makanan Picu Inflasi di Sampit Pada November 2016

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 07 Desember 2016 - 15:55 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Setelah mengalami deflasi pada September dan Oktober 2016, kini pada November 2016 Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kembali mengalami inflasi 0,67% dengan indeks harga konsumen sebesar 125,36. Ini terjadi karena ada peningkatan indeks harga pada kelompok bahan makanan.  

Kepala Badan Pusat Statistik Sampit Hery mengatakan, inflasi yang terjadi di Sampit ini dipicu adanya peningkatan indeks harga pada hampir semua kelompok pengeluaran, kecuali kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar.

'Semua kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks harga pada November. Peningkatan yang tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan, yakni sebesar 1,25 %,' ujar Hery, pada Rabu (7/12/2016).

Peningkatan indeks harga kelompok bahan makanan ini kemungkinan besar disebabkan tingginya permintaan konsumen menjelang hari besar, yang jatuh pada Desember 2016. Pada bulan ini salah satunya adalah hari natal dan Maulid Nabi. Pada kondisi tersebut, biasanya bahan makanan menjadi lebih mahal dari biasanya. Entah dari pedagang atau pemasok barang yang sengaja menaikan harga.

Dari kelompok bahan makanan ini ada dua sub kelompok yang menyebabkan peningkatan indeks harga, yakni bumbu-bumbuan sebesar 5,27%, serta daging dan produk turunannya sebesar 4,53%. Sementara komoditi yang mengalami peningkatan indeks harga cukup signifikan adalah cabai rawit, daging ayam ras, mobil, baju kaos berkerah, dan rokok kretek filter.

Selain kelompok bahan makanan, kelompok pengeluaran lain yang mengalami inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,64%. Kelompok sandang sebesar 1,20%. Kelompok kesehatan sebesar 1,14 %. Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,02. Serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,62%. 

Sementara untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami deflasi sebesar 0,08%.

'Perkembangan indeks harga bulan november 2016 ini mempunyai pola yang sama dengan tahun 2014 dan 2015, Pada November 2016 juga mengalami inflasi. Tapi jika dilihat dari indeks harga konsumen (IHK) tahun kalender, inflasi kota Sampit pada tahun ini cenderung menurun daripada tahun-tahun sebelumnya,' ungkap Hery.

Walaupun begitu, Hery mengatakan pihaknya tidak bisa memprediksikan kondisi IHK kotim pada bulan selanjutnya. Karena IHK ini sifatnya fluktuatif atau tidak menentu, dalam seminggu saja nilai harga bisa berubah-ubah karena banyak hal. (M HAMIM/m)

Berita Terbaru