Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Warofen Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Suami Korban Pembunuhan Menghilang, Keluarga Pulang Kampung

  • 28 Desember 2016 - 18:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Suami Normawati (46), korban pembunuhan pada malam Natal lalu, menghilang, sementara keluarga korban telah pulang kampung ke Desa Teluk Pulai, Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat. Keluarga korban mulai mengkosongkan rumah yang semula ditinggali bersama anak dan ibunya tersebut.

"Rumah itu milik bos suami korban. Meski sudah pisah Normawati dan keluarganya masih tinggal di rumah itu," ujar tetangga korban, Anang, di Kumai. Rabu (28/12/216).

Rumah yang berada di Jalan Bahari, RT 8 Kelurahan Kumai Hilir, Kecamatan Kumai itu tampak lengang. Hanya terlihat beberapa tetangga korban berbincang di sekitar rumah itu.

Selain rumah yang pernah ditinggali korban, salon tempat korban bekerja juga tampak sunyi. Bangunan yang berada di Jalan HM Idris, Kelurahan Kumai Hulu, Kecamatan Kumai itu sudah tidak ada aktivitas lagi sejak tiga hari lalu.

"Sejak kejadian pembunuhan, salon tutup. Pemilik salon orang Pangkalan Bun, biasanya hanya korban dan rekannya yang di situ," terang Wati, pemilik warung di sekitar salon.

Senada dengan keterangan Anang, Wati mengungkapkan, korban merupakan orang yang ramah, ceria dan sering menyapa tetangga. Ia tidak menyangka ada orang yang tega menghabisi korban dengan cara sesadis itu.

Sepengetahuan Wati, Korban dan suaminya tersebut belum resmi cerai. "Setahu saya hanya pisah ranjang, korban juga masih tinggal di rumah milik bos suaminya," beber Wati.

Namun, sejak kejadian tersebut tidak satupun tetangga korban maupun Wati berjumpa lagi dengan suami korban. Bahkan, ia mendengar informasi dari keluarga korban, nomor handphone suaminya tidak dapat dihubungi lagi.

"Katanya suami korban menghilang, Hp-nya juga sudah tidak dapat dihubungi," ucapnya.

Kabar yang Wati tahu, sebelum kejadian pembunuhan yang menimpa Normawati, suaminya pamit ke Sampit (Kotawaringin Timur) untuk mencari kerja. "Ada yang bilang ke Sampit, ada juga yang bilang kalau suaminya pulang ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan."

Kapolsek Kumai, AKP Hendry mengaku sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk keluarga korban dan tetangga korban yang saat kejadian mengaku mendengar teriakan anak korban. "Sudah ada beberapa saksi kami mintai keterangan, termasuk rekan kerja, tetangga dan keluarga korban."

Pihaknya juga masih kesulitan menemukan keberadaan suami korban. Pasalnya, sejak kejadian pembunuhan terhadap Normawati suami korban tidak lagi berada di Kumai. (FAHRUDDIN FITRIYA/N).

Berita Terbaru