BORNEONEWS, Nanga Bulik - Hampir sepekan terakhir nuansa pergantian tahun di Kota Nanga Bulik, ibu kota Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah mulai terasa. Hal ini seiring dengan hadirnya sejumlah penjual terompet dadakan yang menghiasi jalan protokol kota.

Namun sayang, hingga H-2 menjelang malam pergantian tahun, banyak di antara pedagang yang mengeluhkan minimnya pembeli. Hal tersebut seperti diakui salah seorang pedagang terompet di Jalan Batu Batanggui, Nanga Bulik, Turno, Jumat (30/12/12).

"Wah, (jualan terompet) tahun ini sepi pembeli. Sudah hampir sepekan terompet yang saya jual baru laku lima biji," keluhnya.

Dirinya juga mengaku tidak habis pikir kenapa jualan terompetnya kali ini kurang laku, apalagi di tempat penjual lainnyapun diketahuinya juga kurang lebih sama (sepi pembeli). "Ditempat lain juga sama, sepi, karena kebanyakan kita jual titipan, bukan bikin langsung disini," sebutnya.

Namun begitu, Turno tetap optimistis jika barang jualannya tersebut akan diburu pada saat malam pergantian tahun, dirinya juga mengaku akan setia menunggu turunnya masyarakat dari perkebunan yang biasanya tumpah ruah ke kota Nanga Bulik. "Semoga pas hari H (malam pergantian tahun) nanti ramai (pembeli) dan suasananya tidak hujan," katanya.

Turno juga menyebut, terompet yang dijajakannya tersebut dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp15 ribu, Rp20 ribu hingga Rp30 ribu. Disesuaikan dengan jenis dan besar kecilnya ukuran.

Selain menjual terompet, untuk memantik pembeli, dirinya juga menjajakan dagangan jenis lain seperti aneka kembang api yang biasanya ramai dicari untuk hiburan pesta pergantian tahun. (HENDI NURFALAH/B-10)