BORNEONEWS, Sampit - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur berkomitmen terus memperhatikan nasib para petani lokal, terutama petani sawah. Salah satu upaya yang dilakukan, memperbaiki jaringan irigasi serta jalan usaha tani yang selama ini jadi kendala petani menanam dua hingga tiga kali setahun.

"Sesuai RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) ada sembilan prioritas pembangunan yang akan digenjot lima tahun ke depan untuk menunjang usaha pertanian melalui pembangunan jaringan irigasi dan jalan usaha tani," kata Bupati Kotim, Supian Hadi, kemarin.

Supian mengaku, pemerintah daerah selalu berupaya untuk membangun dan membenahi jalan usaha tani dan jaringan irigasi agar dapat dilalui dengan baik oleh petani.

Menurutnya, pembenahan jalan usaha tani dan irigasi masih terus dilakukan oleh pemerintah. Namun karena terbatasnya anggaran, maka pembenahan itu dilakukan secara bertahap.

"Kita masih terus membenahi irigasi dan jalan usaha tani, bahkan di beberapa sentra pertanian jalan usaha tani ada yang sudah diaspal sehingga mudah untuk dilalui saat mengangkut hasil pertanian," katanya.

Orang nomor satu di Bumi Habaring Hurung ini juga sudah meminta Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait turun langsung ke lapangan untuk menginventarisir segala kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang pertanian.

"Kita ingin program ini harus benar-benar menyentuh kebutuhan petani, jangan sampai ada program tapi tidak menyentuh kebutuhan petani, termasuk pembenahan jalan usaha tani dan irigasi," katanya.

Dia menambahkan, saat ini Kotim sudah mewujudkan swasembada beras. Seetelah sebelumnya Kotim sempat kekurangan beras sebanyak 38 ribut ton. Dan pada 2016 produksi beras Kotim berhasil mencapai swasembada. (RAFIUDIN/N).

'