Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Fakfak Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Lakalantas di Kotawaringin Barat Naik 100 Persen

  • 01 Januari 2017 - 22:43 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) naik 100 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Mengalami peningkatan, tahun 2015, tercatat telah terjadi 88 kejadian, meningkat menjadi 176 kejadian sepanjang tahun 2016," sebut Kapolres Kobar AKBP Pria Premos saat membeberkan rekapitulasi data lakalantas di Aula Carnavy Polres Kobar.

Dari 88 kejadian pada Tahun 2015, 30 diantaranya meninggal dunia, 10 mengalami luka berat dan 109 luka ringan. Kerugian material mencapai Rp197.400.000. Sedangkan, sepanjang tahun 2016 ada 176 kejadian, 26 meninggal dunia, 78 luka berat dan 183 mengalami luka ringan. Total kerugian material mencapai Rp402.150.000.

"Sebagian besar disebabkan karena kelalaian pengendara," beber Kapolres.

Menekan tingginya angka kecelakaan, jajaran Satlantas Polres Kobar telah memasang baner peringatan pada 10 titik lokasi yang dinilai rawan kecelakaan. Tujuannya agar pengendara waspada dan ekstra hati-hati saat melintas di lokasi tersebut.

Kasatlantas Polres Kobar, AKP Asdini Pratama Putra mengungkapkan, 10 titik rawan kecelakaan itu di antaranya, Jalan Ahmad Yani kilometer.5 (Kelurahan Baru), kilometer17 (Simpang Kalap), kilometer 23 (Sei Rangit, SP5), kilometer.40 (Desa Pandu Sanjaya), kilometer 41 (Pandu Sanjaya, Simpang Astra) dan kilometer 64 (Depan SPBU Pangkalan Banteng).

Satu titik di Jalan Simpang Runtu-Lamandau kilometer 3 dan tiga titik lainnya di Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama kilometer 1, kilometer 2 serta kilometer 3. 10 titik rawan kecelakaan lalu lintas tersebut diketahui dari hasil analisa dan evaluasi setiap kejadian lakalantas.

"Lokasi itu dinyatakan menjadi daerah rawan kecelakaan lalu lintas, karena dari rekapitulasi kejadian paling sering terjadi di 10 titik tersebut," ujar Asdini.

Mengantisipasi terjadinya lakalantas, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk melengkapi sarana dan prasarana lalu lintas yang masih kurang. Di antaranya, rambu-rambu lalu lintas dan penerangan jalan.

"Kami juga terus mengoptimalkan program Zero Victim. Program ini tujuannya untuk menekan angka lakalantas," tandasnya. (FAHRUDDIN FITRIYA/B-10)

Berita Terbaru